Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, telah berupaya melakukan pencegahan dini penyebaran penyakit cacar monyet hingga ke tingkat desa dengan melakukan sosialisasi dan meningkatkan kewaspadaan di tengah lapisan masyarakat.

"Selain sosialisasi kami juga meningkatkan kewaspadaan dini apabila ada gejala yang menyerupai cacar monyet, itu dilakukan hingga tingkat desa," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu, Kastono kepada ANTARA di Putussibau Kapuas Hulu, Jumat.

Disampaikan Kastono, hingga saat ini memang belum ditemukan kasus cacar monyet di Kalimantan Barat termasuk Kapuas Hulu.

Meskipun demikian, upaya cegah dini dan sosialisasi ke masyarakat sangat penting dilakukan, agar masyarakat juga turut serta melakukan pencegahan dan selalu waspada terhadap penyakit menular tersebut.

Diketahui, cacar monyet (monkeypox) adalah penyakit infeksi virus yang disebabkan oleh virus langka dari hewan (virus zoonosis).

Dia menjelaskan cara mencegah cacar monyet diantaranya yaitu dengan vaksinasi, tetapi saat ini masih terbatas pada uji klinis.

Kemudian, menghindari kontak dengan hewan yang terinfeksi baik yang sakit maupun yang mati dan menghindari kontak dengan orang yang mungkin terinfeksi virus.

Memasak dengan matang, semua makanan yang mengandung daging atau bagian hewan.

Selain itu, selalu menggunakan masker atau alat pelindung diri lainnya saat merawat orang terinfeksi virus serta selalu mencuci tangan menggunakan sabu dengan air yang mengalir.

"Kalau untuk penularan hewan ke manusia, bisa melalui kulit yang luka seperti dari gigitan atau cakar, tentu itu perlu diketahui masyarakat," ucapnya.

Dia juga mengatakan terkait kewaspadaan dini itu juga telah bahas dalam berbagai pertemuan baik dengan Puskesmas, rumah sakit mau pun pihak terkait lainnya, termasuk sosialisasi oleh petugas kesehatan hingga ke masyarakat di pedesaan.
 

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022