Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Pontianak, Kalimantan Barat, melatih 30 penyandang disabilitas  membuat "pokok telok" atau tempat penyimpanan telur yang dihias dan digunakan saat acara adat perkawinan masyarakat Melayu.

"Kami ingin para penyandang disabilitas meski dengan keterbatasannya tetapi mereka bisa mengembangkan keterampilannya sehingga bisa membantu perekonomian keluarga," kata Ketua TP PKK Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie Kamtono di Pontianak, Senin.

Dia menjelaskan saat ini tercatat ada sebanyak 1.161 penyandang disabilitas di Kota Pontianak, 808 orang di antaranya merupakan usia produktif.

Untuk itu, ia berkeinginan agar penyandang disabilitas di Pontianak punya kesempatan yang sama untuk berkreasi dan berinovasi dengan hasil yang dibuatnya meskipun terkendala keterbatasan.

Yanieta menambahkan, bagi mereka yang belum berkesempatan untuk mengikuti pelatihan tersebut, pihaknya akan membuat pelatihan ini secara berkelanjutan. Hal ini karena kapasitas tempat yang terbatas sehingga dilaksanakan secara bertahap.

"Kapasitas tempat pelatihannya kan terbatas, jadi pelatihan ini kami buat secara bertahap sehingga yang lain juga dapat kesempatan yang sama," ujarnya.

Dipilihnya pokok telok dan hampers sebagai materi pelatihan, menurut Yanieta, lantaran pembuatannya mudah dan waktu yang dibutuhkan pun cukup singkat.

Selain itu, kedua produk tersebut dinilainya banyak dicari dan dibutuhkan oleh masyarakat dalam berbagai acara, misalnya ulang tahun, acara pernikahan, paket hari raya dan lain sebagainya.

Sehingga konsumen yang memerlukan kedua produk tersebut tidak lagi kesulitan untuk memesan karena konsumen cukup menghubungi satu perajin untuk memesan pokok telok, hampers atau keduanya, katanya.

"Tadi saya dapat laporan, sudah ada peserta pelatihan yang mendapatkan pesanan untuk acara pernikahan," sebutnya.

Linda Fardini (36), satu di antara peserta pelatihan mengatakan pelatihan ini sangat bermanfaat baginya, bahkan ketika pelatihan berlangsung, dia telah menerima pesanan sebanyak 30 batang pokok telok dari konsumen luar kota di bulan Oktober.

"Waktu pelatihan, hasil pelatihannya saya posting di status, menerima pesanan pembuatan pokok telur untuk pengiriman dalam kota dan luar kota, alhamdulillah langsung ada yang memesan dari Sambas, Mempawah dan Sekadau," ujarnya.

Profesinya sebagai make-up artis (MUA) pun semakin mempermudah dalam memasarkan pokok telok dan hampers yang dibuatnya, dia berencana membuat paket pengantin berupa tata rias, pokok telok dan hampers sebagai kelengkapannya.

"Kebetulan profesi saya mendukung, setelah pelatihan ini saya sudah bisa menawarkan satu paket, merias pengantin, pokok telok dan hampers," katanya.

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022