Wali Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Tjhai Chui Mie meminta petugas BPS yang melakukan sensus Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) Kota Singkawang tahun 2022 untuk betul-betul melakukan pendataan dengan benar agar data masyarakat yang dihimpun benar-benar valid.
"Kepada petugas yang sudah ditunjuk sebanyak 355 orang nanti diharapkan bisa melakukan pendataan dengan sungguh-sungguh dan benar, sehingga data yang diberikan nanti juga benar. Jadi jangan asal tulis, khususnya kepada masyarakat yang tinggal di pedalaman," kata Tjhai Chui Mie di Singkawang, Rabu.
Dia mengatakan, pihaknya menyambut baik kegiatan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) Kota Singkawang tahun 2022 yang di laksanakan BPS untuk memperbarui data masyarakat sesuai kondisi terkini.
Tjhai Chui Mie juga berharap kepada camat, lurah dan RT bisa melakukan pemantauan kegiatan Regsosek tersebut.
"Jadi setelah ada pelatihan Regsosek, tolong petugas-petugasnya nanti dibagi di tiap kecamatan. Setelah itu barulah dirapatkan jadwal pendataan di lapangan," tuturnya.
Untuk daerah yang jauh dari perkotaan, dia meminta agar BPS bisa memprioritaskan petugas yang laki-laki. Sedangkan yang dalam kota seperti Kecamatan Singkawang Barat diperbanyak petugas wanitanya.
"Jika petugas pendataan bisa menjalankannya sesuai amanah dan aturan dipastikan pendataan yang dilakukan akan bermanfaat," katanya.
Apalagi dalam melakukan pendataan, petugas akan dilengkapi dengan "Geotagging" sehingga petugas tidak bisa main-main dalam bertugas. Karena kemana dia pergi, mereka harus bisa menunjukkan tempat yang dia datangi.
"Saya pikir sudah mereka antisipasi baik dari BPS Kabupaten/Kota, provinsi maupun pusat," kata Tjhai Chui Mie.
Di tempat yang sama, Kepala BPS Kota Singkawang, Suminar Kristiani mengatakan, dengan kemajuan teknologi, bahwa setiap petugas yang sampai di rumah masyarakat harus melakukan Tagging di mana dia melakukan wawancara.
Kemudian, untuk rumah penduduk yang masuk kategori miskin, tentunya harus dibuktikan dengan foto. "Cara tersebut agar BPS bisa mendapatkan data yang akurat dan berkualitas," katanya.
Menurutnya, masyarakat cukup di rumah saja dan menerima kedatangan petugas pendataan.
"Harapan saya semua masyarakat Kota Singkawang bersedia menerima petugas. Karena jika pendataannya baik, maka outputnya juga akan baik untuk digunakan sebagai program perlindungan sosial," katanya.
Dia mengungkapkan, sebanyak 355 petugas pendataan akan dilatih dari tanggal 22 September sampai 13 Oktober 2022. "Mereka mulai turun ke lapangan tanggal 15 Oktober sampai 14 November (selama 1 bulan)," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Kepada petugas yang sudah ditunjuk sebanyak 355 orang nanti diharapkan bisa melakukan pendataan dengan sungguh-sungguh dan benar, sehingga data yang diberikan nanti juga benar. Jadi jangan asal tulis, khususnya kepada masyarakat yang tinggal di pedalaman," kata Tjhai Chui Mie di Singkawang, Rabu.
Dia mengatakan, pihaknya menyambut baik kegiatan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) Kota Singkawang tahun 2022 yang di laksanakan BPS untuk memperbarui data masyarakat sesuai kondisi terkini.
Tjhai Chui Mie juga berharap kepada camat, lurah dan RT bisa melakukan pemantauan kegiatan Regsosek tersebut.
"Jadi setelah ada pelatihan Regsosek, tolong petugas-petugasnya nanti dibagi di tiap kecamatan. Setelah itu barulah dirapatkan jadwal pendataan di lapangan," tuturnya.
Untuk daerah yang jauh dari perkotaan, dia meminta agar BPS bisa memprioritaskan petugas yang laki-laki. Sedangkan yang dalam kota seperti Kecamatan Singkawang Barat diperbanyak petugas wanitanya.
"Jika petugas pendataan bisa menjalankannya sesuai amanah dan aturan dipastikan pendataan yang dilakukan akan bermanfaat," katanya.
Apalagi dalam melakukan pendataan, petugas akan dilengkapi dengan "Geotagging" sehingga petugas tidak bisa main-main dalam bertugas. Karena kemana dia pergi, mereka harus bisa menunjukkan tempat yang dia datangi.
"Saya pikir sudah mereka antisipasi baik dari BPS Kabupaten/Kota, provinsi maupun pusat," kata Tjhai Chui Mie.
Di tempat yang sama, Kepala BPS Kota Singkawang, Suminar Kristiani mengatakan, dengan kemajuan teknologi, bahwa setiap petugas yang sampai di rumah masyarakat harus melakukan Tagging di mana dia melakukan wawancara.
Kemudian, untuk rumah penduduk yang masuk kategori miskin, tentunya harus dibuktikan dengan foto. "Cara tersebut agar BPS bisa mendapatkan data yang akurat dan berkualitas," katanya.
Menurutnya, masyarakat cukup di rumah saja dan menerima kedatangan petugas pendataan.
"Harapan saya semua masyarakat Kota Singkawang bersedia menerima petugas. Karena jika pendataannya baik, maka outputnya juga akan baik untuk digunakan sebagai program perlindungan sosial," katanya.
Dia mengungkapkan, sebanyak 355 petugas pendataan akan dilatih dari tanggal 22 September sampai 13 Oktober 2022. "Mereka mulai turun ke lapangan tanggal 15 Oktober sampai 14 November (selama 1 bulan)," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022