Dihimpun media di Jakarta, Minggu, salah satu media asal Inggris, The Guardian melaporkan 120 orang tewas dalam kerusuhan tersebut setelah Arema FC harus menelan dari Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.
The Guardian juga turut mengutip perkataan kepada kantor kesehatan daerah Malang, Wiyanto Wijoyo yang mengatakan lebih dari 120 orang tewas dan masih mengumpulkan jumlah korban yang terluka dan tengah dirujuk ke rumah sakit setempat.
"Perkelahian kabarnya dimulai saat ribuan suporter Arema berhamburan ke lapangan usai timnya kalah. Pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan, namun beberapa pemain Arema yang masih berada di lapangan juga ikut diserang," tulis The Guardian.
More than 120 people reportedly killed in riot at Indonesian football match https://t.co/mzM85VCgk4
— The Guardian (@guardian) October 1, 2022
Selain The Guardian, media asal Amerika Serikat, New York Times turut mengabarkan soal kerusuhan ini dan menuliskan beberapa orang tewas setelah lusinan suporter masuk ke lapangan seusai pertandingan.
"Kekerasan sepak bola telah lama menjadi masalah bagi Indonesia. Kekerasan, seringkali persaingan mematikan antara tim-tim besar adalah hal biasa," tulis New York Times.
"Beberapa tim bahkan memiliki klub penggemar dengan apa yang disebut komandan, yang memimpin pasukan pendukung untuk pertandingan di seluruh Indonesia. Suar sering dilemparkan ke lapangan dan polisi anti huru hara selalu hadir di banyak pertandingan," sambung tulisan tersebut.
Baca juga: Ricuh setelah Arema FC dikalahkan Persebaya Surabaya
Baca juga: Jelang laga Persibaya dan Arema, sejumlah kendaraan dibakar massa
Pada pertandingan tersebut, Persebaya Surabaya mampu memenangkan pertandingan berkat gol yang dicetak oleh Silvio Rodrigues, Leo Lelis serta Sho Yamamoto, sedangkan Arema FC sempat membalas melalui Abel Camara (2).
Akibat kerusuhan ini, operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) menyetop Liga 1 Indonesia 2022-2023 selama sepekan dan itu merupakan arahan dari ketua umum PSSI Mochammad Iriawan.
LIB menyatakan, kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan menyebabkan beberapa orang meninggal dunia. Namun, jumlah korban yang kehilangan nyawa masih belum dapat dipastikan.
Baca juga: Manajemen Arema FC membentuk Crisis Center
Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya selaku pengelola Stadion Gelora Bung Tomo segera melaporkan hasil inventarisasi ke Wali Kota Surabaya terkait kerusuhan yang dilakukan ratusan suporter Persebaya pada Selasa (29/10).
"Sehari setelah kerusuhan, kami lakukan inventarisasi dan hasilnya kami laporkan ke Wali Kota," ujar Kepala Dispora Kota Surabaya Afghany Wardhana ketika dikonfirmasi di Surabaya, Kamis.
Menurut rencana Kamis ini ia segera bertemu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan melaporkannya, termasuk menyampaikan materi laporan, foto serta dokumen-dokumen yang sudah disiapkannya. Baca selengkapnya: Suporter rusuh, Dispora laporkan hasil inventarisasi GBT ke Wali Kota Surabaya
Baca juga: Pertandingan Liga Belgia dihentikan karena penonton rusuh
Baca juga: UEFA Dakwa Dynamo dan Besiktas Karena Rusuh
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022