Perkumpulan Merah Putih (PMP) Kalimantan Barat yang merupakan perkumpulan multi etnis menziarahi Makam Juang Mandor sempena Hari Pahlawan 10 Nobember 2022.

“Kunjungan ziarah ini membuktikan kita tidak lupa dengan para pendahulu kita,” kata Ketua Umum PMP Kalbar Sukiryanto di Mandor, Kamis (10/11).

Menurut dia, ada 25 etnis yang tergabung dalam PMP Kalbar yang merupakan organisasi kemasyarakatan bertujuan untuk tanam kebersamaan dan kesatuan.

Ia menjelaskan, siapapun tidak akan mau peristiwa masa lalu yang merugikan kehidupan berbangsa terulang lagi.

“Apapun kejadian masa lalu  dijadikan sebagai pelajaran agar tidak terulang lagi. Apalagi kita berada dalam satu wilayah untuk sama-sama membesarkan Kalbar,” katanya.

Sementara itu Juru Kunci Makam Juang Mandor, Ucep Suherman  mengatakan pada areal makam tersebut terdapat 10 lokasi makam yang menjadi korban kekejaman tentera Jepang.

“Mereka yang terbaring di Makam Juang Mandor  adalah para syuhada bangsa yang telah gugur  mendahului kita.  Termasuk dr Rubini yang telah ditetapkan sebagai  Pahlawan Nasional oleh pemerintah pusat,” kata Ucep.

Ia mengatakan, dr Rubini beserta istri dan para kaum intelektual Kalimantan Barat baik para raja, pangeran, alim ulama, maupun pengusaha sebanyak 21.037 orang tewas dibantai Jepang.

“Kalbar kehilangan satu generasi intelektual akibat peristiwa pembantaian biadab itu,” katanya.

 

Pewarta: Evy R. Syamsir

Editor : Evi Ratnawati


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022