Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo tiba di Kantor Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, untuk meninjau situasi pasca-ledakan bom bunuh diri yang terjadi Rabu sekitar pukul 08.20 WIB.
Kapolri tiba di lokasi sekitar pukul 12.50 WIB menggunakan iring-iringan mobil polisi dari arah utara atau arah Pasteur. Adapun mobil Kapolri langsung masuk ke ruas Jalan Astanaanyar yang ditutup sementara untuk masyarakat.
"Tolong mundur di belakang garis polisi," kata seorang anggota Brimob yang berjaga di dekat mobil Kapolri.
Baca juga: Polda Metro Jaya tingkatkan kewaspadaan pascaledakan bom di Astanaanyar
Baca juga: Polda Metro Jaya tingkatkan kewaspadaan pascaledakan bom di Astanaanyar
Orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu langsung menyalami pejabat-pejabat di lingkungan Polda Jawa Barat. Kemudian Listyo pun masuk ke area Polsek Astanaanyar setelah anggotanya melakukan sterilisasi.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Suntana menyatakan ada 11 korban yang timbul akibat bom bunuh diri tersebut. Dari 11 orang itu, satu anggota polisi tewas akibat bom, sedangkan 10 orang lainnya mengalami luka-luka.
Suntana mengatakan polisi bakal melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah sterilisasi lokasi selesai. Untuk itu ia pun memohon masyarakat untuk menunggu polisi mengungkap peristiwa itu maupun identitas pelaku bom bunuh diri.
"Sedang kami dalami, nanti kita identifikasi kan dengan hasil sidik jari, sedang kita identifikasi," ujar Suntana.
Baca juga: Satu polisi tewas akibat bom Astanaanyar
Baca juga: Satu polisi tewas akibat bom Astanaanyar
Kepolisian Daerah Kalimantan Barat mengimbau masyarakat tidak ikut menyebarkan foto-foto atau video mengenai kondisi terduga pelaku bom bunuh diri di Markas Kepolisian Sektor Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu pagi.
"Kami imbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak perlu khawatir terhadap kejadian tersebut. Mohon untuk tidak menyebarluaskan foto-foto kondisi pelaku bom bunuh diri tersebut," kata Kepala Bidang Humas Polda Kalbar Komisaris Besar Polisi Raden Petit Wijaya dikonfirmasi di Pontianak, Rabu.
Menurut ia, apabila foto-foto atau video mengenai aksi bom bunuh diri tersebut disebarluaskan maka tujuan para pelaku teror tercapai, yaitu supaya dunia tahu bahwa mereka masih eksis.
"Jangan sampai kita membantu aksi teror ini dengan menyebar foto-foto atau video tersebut," ujarnya. Baca selengkapnya: Masyarakat diimbau tidak sebarkan foto kondisi terduga pelaku bom bunuh diri
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022