Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan meninjau bangunan Madrasatul Qur’an yang pada Senin (3/4) rusak diterjang angin kencang di Desa Sungai Rengas, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat.
"Kita sudah melihat kondisi anak-anak kita yang menjadi korban angin kencang yang saat ini di rawat di Rumah Sakit Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak. Setelah itu kita melihat langsung kondisi madrasah ini," kata Muda di Sungai Kakap, Selasa.
"Kita harapkan proses belajar mengajar bisa terus berjalan dengan menggunakan ruang kelas lainnya. Untuk bangunan yang roboh ini sudah dicatat kerusakannya. Mudah-mudahan dengan kepong bakol (kerja sama) kita ikut mengawal dan membantu agar semuanya bisa pulih kembali," katanya.
Ia mengatakan bahwa Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan membantu penanganan dampak angin kencang di madrasah tersebut.
Bupati juga menyampaikan dukungan pemerintah daerah pada upaya pengembangan pondok pesantren di daerah Kubu Raya.
"Di sini jumlah santrinya cukup besar, sebanyak 475 orang. Saya ucapkan terima kasih, karena dengan pendidikan agama ini tentunya akan memberikan generasi muda kita untuk terus mendalam isi kandungan Al Qur’an," kata Muda.
Sementara itu, Pemimpin Madrasatul Qur’an KH Zunaidi menuturkan bahwa pada Senin (3/4) sekitar pukul 14.00 angin kencang menerjang bangunan di kompleks madrasah serta mengakibatkan sembilan santri dan seorang ustazah terluka.
"Saat kejadian, sejumlah santri dan ustazah sedang beristirahat usai melaksanakan ibadah shalat dzuhur," katanya.
Santri dan ustazah yang terluka sudah dibawa ke rumah sakit di Kota Pontianak dan tujuh orang di antaranya sudah diperbolehkan pulang ke rumah.
Menurut KH Zunaidi, angin kencang menyebabkan kerusakan pada kamar, gudang, dan WC di asrama putri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Kita sudah melihat kondisi anak-anak kita yang menjadi korban angin kencang yang saat ini di rawat di Rumah Sakit Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak. Setelah itu kita melihat langsung kondisi madrasah ini," kata Muda di Sungai Kakap, Selasa.
"Kita harapkan proses belajar mengajar bisa terus berjalan dengan menggunakan ruang kelas lainnya. Untuk bangunan yang roboh ini sudah dicatat kerusakannya. Mudah-mudahan dengan kepong bakol (kerja sama) kita ikut mengawal dan membantu agar semuanya bisa pulih kembali," katanya.
Ia mengatakan bahwa Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan membantu penanganan dampak angin kencang di madrasah tersebut.
Bupati juga menyampaikan dukungan pemerintah daerah pada upaya pengembangan pondok pesantren di daerah Kubu Raya.
"Di sini jumlah santrinya cukup besar, sebanyak 475 orang. Saya ucapkan terima kasih, karena dengan pendidikan agama ini tentunya akan memberikan generasi muda kita untuk terus mendalam isi kandungan Al Qur’an," kata Muda.
Sementara itu, Pemimpin Madrasatul Qur’an KH Zunaidi menuturkan bahwa pada Senin (3/4) sekitar pukul 14.00 angin kencang menerjang bangunan di kompleks madrasah serta mengakibatkan sembilan santri dan seorang ustazah terluka.
"Saat kejadian, sejumlah santri dan ustazah sedang beristirahat usai melaksanakan ibadah shalat dzuhur," katanya.
Santri dan ustazah yang terluka sudah dibawa ke rumah sakit di Kota Pontianak dan tujuh orang di antaranya sudah diperbolehkan pulang ke rumah.
Menurut KH Zunaidi, angin kencang menyebabkan kerusakan pada kamar, gudang, dan WC di asrama putri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023