Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji,menyalurkan paket Bantuan Sosial (Bansos) berupa sembako dalam rangka pengendalian inflasi dan mitigasi dampak inflasi di dua Kecamatan di Kota Singkawang.
"Ada dua kecamatan yang menjadi target penyaluran paket Bansos ini, yakni Kecamatan Singkawang Utara dan Kecamatan Singkawang Tengah. Kedua Kecamatan tersebut masing-masing mendapat paket sembako sebanyak 300 paket sehingga total bantuan yang diserahkan sejumlah 600 paket," kata Sutarmidji di Singkawang, Senin.
Pada kesempatan itu dirinya menjelaskan, inflasi perlu dikendalikan, karena jika harga barang naik, daya beli masyarakat menurun, maka angka kemiskinan bertambah.
"Kita tak mau itu terjadi. Kita jaga inflasi pada tataran normal. Saya berupaya bagaimana inflasi tidak melonjak, karena banyak negara di luar sana inflasinya sudah menembus angka 100 persen," tuturnya.
Ia menjelaskan, bahwa bantuan yang diberikan ini benar-benar diserahkan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
"Ini memang tidak begitu banyak, kurang lebih 300 paket khusus untuk mereka memang yang termasuk kriteria sesuai yang sudah ada. Tapi dalam waktu bersamaan kami akan melepas beras dari Bulog yang diinisiasi oleh BAPANAS," katanya.
Nantinya, kata Sutarmidji, per-KK akan memperoleh 10 kilogram selama 3 bulan ke depan, di mana hal ini dilakukan dalam rangka mengendalikan harga beras agar tidak melambung tinggi.
"Beras jangan sampai jadi sumber inflasi, karena beras ini merupakan makanan pokok utama masyarakat," kata Sutarmidji.
Kemudian, terkait dengan pengendalian stunting ia mengingatkan kepada para ibu hamil untuk rutin mengecek perkembangan bayinya, hal ini agar bayi yang dilahirkan memiliki tubuh yang sehat baik secara jasmani, maupun rohani.
"Kalau ada anak ibu bapak hamil periksa ke puskesmas jangan ke dukun. Orang hamil minimal 4 kali pengecekan di fase kehamilan sebelum melahirkan supaya sehat, tidak mengidap stunting, karena stunting tidak hanya pendek (tumbuh kerdil), tapi banyak hal, termasuk juga perkembangan organ dan kepintarannya," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Ada dua kecamatan yang menjadi target penyaluran paket Bansos ini, yakni Kecamatan Singkawang Utara dan Kecamatan Singkawang Tengah. Kedua Kecamatan tersebut masing-masing mendapat paket sembako sebanyak 300 paket sehingga total bantuan yang diserahkan sejumlah 600 paket," kata Sutarmidji di Singkawang, Senin.
Pada kesempatan itu dirinya menjelaskan, inflasi perlu dikendalikan, karena jika harga barang naik, daya beli masyarakat menurun, maka angka kemiskinan bertambah.
"Kita tak mau itu terjadi. Kita jaga inflasi pada tataran normal. Saya berupaya bagaimana inflasi tidak melonjak, karena banyak negara di luar sana inflasinya sudah menembus angka 100 persen," tuturnya.
Ia menjelaskan, bahwa bantuan yang diberikan ini benar-benar diserahkan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
"Ini memang tidak begitu banyak, kurang lebih 300 paket khusus untuk mereka memang yang termasuk kriteria sesuai yang sudah ada. Tapi dalam waktu bersamaan kami akan melepas beras dari Bulog yang diinisiasi oleh BAPANAS," katanya.
Nantinya, kata Sutarmidji, per-KK akan memperoleh 10 kilogram selama 3 bulan ke depan, di mana hal ini dilakukan dalam rangka mengendalikan harga beras agar tidak melambung tinggi.
"Beras jangan sampai jadi sumber inflasi, karena beras ini merupakan makanan pokok utama masyarakat," kata Sutarmidji.
Kemudian, terkait dengan pengendalian stunting ia mengingatkan kepada para ibu hamil untuk rutin mengecek perkembangan bayinya, hal ini agar bayi yang dilahirkan memiliki tubuh yang sehat baik secara jasmani, maupun rohani.
"Kalau ada anak ibu bapak hamil periksa ke puskesmas jangan ke dukun. Orang hamil minimal 4 kali pengecekan di fase kehamilan sebelum melahirkan supaya sehat, tidak mengidap stunting, karena stunting tidak hanya pendek (tumbuh kerdil), tapi banyak hal, termasuk juga perkembangan organ dan kepintarannya," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023