Ibu Pejabat Penjara Malaysia, Timbalan Komisioner Jeneral Penjara (Pengurusan) Juasa C, Abdul Kadir bin Rais mengaku terkesan dengan suasana yang ada di sekitar dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Pontianak, Kalimantan Barat.
Hal itu diungkapkannya usai melakukan kunjungan sambil belajar pegawai dan kakitangan Pejabat Pengarah Penjara Sarawak ke Lapas Kelas II Pontianak, Jumat (28/4) dan hari ini Minggu (30/4) rombongan tersebut melanjutkan kunjungan ke Lapas Singkawang.
“Saat kunjungan ke Lapas II Pontianak, kami sangat terkesan ialah suasana penataan lingkungan dalam Lapas Kelas II Pontianak ini yang kami nilai sangat elok mulai dari pertama masuk Lapas dan penataan taman-taman nya sungguh elok di pandang mata. Dan ini mudah-mudahan bisa kami ambil dan terapkan di rumah tahanan-rumah tahanan di Malaysia,” kata TKJP Abdul Kadir bin Rais di Pontianak, Minggu
Abdul Kadir yang mengaku keturunan Jawa Indonesia ini mengatakan, sudah seharusnya penataan lingkungan rumah tahanan atau Lapas ini dilakukan dengan sebaik mungkin. Karena Lapas merupakan tempat untuk mengembalikan insan manusia yang telah berbuat salah ke jalan yang benar.
“Kalau saya melihat penataan lingkungan baik seperti ini merupakan terapi bagi pemulihan insan ke jalan yang benar. Ini bisa kami gunakan dengan suasana hijau dan penataan taman serta halaman yang indah ini bisa menjadi sarana pemulihan para penghuni penjara di Malaysia,” kata Abdul Kadir.
Menurutnya, dari hasil dialog pertemuan dengan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwilkumhan) Kalbar, Pria Wibawa beserta Kepala Lapas II Pontianak dikatakan pada dasarnya konsep antara Jabatan Penjara Malaysia dan Lapas Indonesia itu sama. Dimana kedua lembaga ini ingin memperbaiki para tahanan untuk tidak berbuat jahat lagi dan bisa kembali dan diterima masyarakat dengan baik.
“Saya juga tidak menafikan di sini ada juga warga Malaysia di dalam Lapas Indonesia sama juga di Malaysia juga ada warga Indonesia yang menjadi tahanan di Penjara Malaysia, termasuk di Sarawak. Mereka semua saya yakin telah diperlakukan dengan baik. Dan, dengan adanya kunjungan sambil belajar ini kami bersama-sama ingin lebih meningkatkan memperbaiki pengelolaan penjara sehingga bisa memanusiankan manusia ke jalan yang benar,” kata Abdul Kadir.
“Dan, tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada KJRI Kuching yang telah memfasilitasi hingga kegiatan ini berjalan lancar, bahkan pak Konjen Raden Sigit Witjaksono mendampingi langsung rombongan kami dalam kunjungan ke Lapas Kelas II Pontianak,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama Kakanwil Kemenkum dan HAM Kalbar, Pria Wibawa menambahkan kunjungan sambil belajar ini memang sudah melalui aturan dan disetujui oleh Kemenlu dan Dirjen Pemasyarakatan. Dan kunjungan seperti ini akan saling di lakukan guna menambah pengetahuan dan saling belajar antar kedua lembaga nya.
“Memang pada dasarnya konsep pengelolaan penjara di Malaysia dan Lapas di Indonesia itu mirip-mirip sama, cuma penerapan nya yang agak berbeda. Dan dari kunjungan ini kami bersama berharap Penjara Malaysia dan Lapas Indonesia dalam melakukan pembinaan kepada warga binaan setelah mereka keluar dari penjara atau Lapas mereka kembali kemasyarakatan dapat menjadi orang yang baik,” kata Pria.
Pria menambahkan, kunjungakemasyarakatann yang di lakukan Jabatan Penjara Malaysia ini akan di laporkan ke Dirjen Pemasyarakatan dan ke Kemankumham, “apakah nanti akan ada kunjungan balasan, semua menjadi kebijakan dari Dirjen Pemasyarakatan dan Kemenkumham,”pungkas Pria.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
Hal itu diungkapkannya usai melakukan kunjungan sambil belajar pegawai dan kakitangan Pejabat Pengarah Penjara Sarawak ke Lapas Kelas II Pontianak, Jumat (28/4) dan hari ini Minggu (30/4) rombongan tersebut melanjutkan kunjungan ke Lapas Singkawang.
“Saat kunjungan ke Lapas II Pontianak, kami sangat terkesan ialah suasana penataan lingkungan dalam Lapas Kelas II Pontianak ini yang kami nilai sangat elok mulai dari pertama masuk Lapas dan penataan taman-taman nya sungguh elok di pandang mata. Dan ini mudah-mudahan bisa kami ambil dan terapkan di rumah tahanan-rumah tahanan di Malaysia,” kata TKJP Abdul Kadir bin Rais di Pontianak, Minggu
Abdul Kadir yang mengaku keturunan Jawa Indonesia ini mengatakan, sudah seharusnya penataan lingkungan rumah tahanan atau Lapas ini dilakukan dengan sebaik mungkin. Karena Lapas merupakan tempat untuk mengembalikan insan manusia yang telah berbuat salah ke jalan yang benar.
“Kalau saya melihat penataan lingkungan baik seperti ini merupakan terapi bagi pemulihan insan ke jalan yang benar. Ini bisa kami gunakan dengan suasana hijau dan penataan taman serta halaman yang indah ini bisa menjadi sarana pemulihan para penghuni penjara di Malaysia,” kata Abdul Kadir.
Menurutnya, dari hasil dialog pertemuan dengan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwilkumhan) Kalbar, Pria Wibawa beserta Kepala Lapas II Pontianak dikatakan pada dasarnya konsep antara Jabatan Penjara Malaysia dan Lapas Indonesia itu sama. Dimana kedua lembaga ini ingin memperbaiki para tahanan untuk tidak berbuat jahat lagi dan bisa kembali dan diterima masyarakat dengan baik.
“Saya juga tidak menafikan di sini ada juga warga Malaysia di dalam Lapas Indonesia sama juga di Malaysia juga ada warga Indonesia yang menjadi tahanan di Penjara Malaysia, termasuk di Sarawak. Mereka semua saya yakin telah diperlakukan dengan baik. Dan, dengan adanya kunjungan sambil belajar ini kami bersama-sama ingin lebih meningkatkan memperbaiki pengelolaan penjara sehingga bisa memanusiankan manusia ke jalan yang benar,” kata Abdul Kadir.
“Dan, tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada KJRI Kuching yang telah memfasilitasi hingga kegiatan ini berjalan lancar, bahkan pak Konjen Raden Sigit Witjaksono mendampingi langsung rombongan kami dalam kunjungan ke Lapas Kelas II Pontianak,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama Kakanwil Kemenkum dan HAM Kalbar, Pria Wibawa menambahkan kunjungan sambil belajar ini memang sudah melalui aturan dan disetujui oleh Kemenlu dan Dirjen Pemasyarakatan. Dan kunjungan seperti ini akan saling di lakukan guna menambah pengetahuan dan saling belajar antar kedua lembaga nya.
“Memang pada dasarnya konsep pengelolaan penjara di Malaysia dan Lapas di Indonesia itu mirip-mirip sama, cuma penerapan nya yang agak berbeda. Dan dari kunjungan ini kami bersama berharap Penjara Malaysia dan Lapas Indonesia dalam melakukan pembinaan kepada warga binaan setelah mereka keluar dari penjara atau Lapas mereka kembali kemasyarakatan dapat menjadi orang yang baik,” kata Pria.
Pria menambahkan, kunjungakemasyarakatann yang di lakukan Jabatan Penjara Malaysia ini akan di laporkan ke Dirjen Pemasyarakatan dan ke Kemankumham, “apakah nanti akan ada kunjungan balasan, semua menjadi kebijakan dari Dirjen Pemasyarakatan dan Kemenkumham,”pungkas Pria.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023