Pemerintah Kota Pontianak bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pontianak terus berupaya jalin dan menumbuhkan kebersamaan melalui forum dialog menyambut Pemilu serentak 2024 .

"Dialog interaktif dengan mengangkat tema memperkuat toleransi dan moderasi beragama menyongsong Pemilu Serentak 2024 sangat baik dan itu sangat diperlukan," ujar Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan di Pontianak, Kalbar, Selasa.

Ia menilai sangat penting menumbuhkan nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas sosial tanpa memandang latar belakang agama, suku, etnis, ras dan golongan.

"Sehingga perlu adanya penguatan toleransi dan moderasi beragama, " jelas dia.

Ia mengatakan, tugas dan kewajiban pemerintah daerah terkait dengan FKUB adalah membina dan memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat terhadap kemungkinan timbulnya ancaman gangguan keamanan berkaitan dengan persoalan agama, suku, ras antar golongan.

"Melalui dialog interaktif ini diharapkan dapat semakin menumbuhkan nilai-nilai kebersamaan, solidaritas sosial tanpa melihat latar belakang agama, etnis, ras dan golongan, menyuburkan proses kerukunan umat beragama dan memantapkan persatuan dan kesatuan seluruh elemen bangsa,"katanya.

Ia juga berharap melalui dialog interaktif ini dapat menumbuhkan keharmonisan, toleransi, saling pengertian, saling menghargai, menghormati dan saling percaya di antara anggota masyarakat dari berbagai agama, etnis, suku dan ras.

"Sehingga terwujud kehidupan sosial yang solid dan mengakar," tuturnya.

Kaitan dengan menyongsong Pemilu Serentak 2024 mendatang, ia berkata bahwa untuk mewujudkan Pemilu 2024 yang bermartabat, beradab dan berbudaya, perlu adanya sinergi antar pemilih, peserta pemilu dan penyelenggara pemilu.

"Agenda Pemilu ini harus sesuai dengan tujuan demokrasi untuk memanusiakan manusia dan Pemilu merupakan sarana demokrasi," tutur Bahasan.

Ia menilai pentingnya menjaga toleransi antar umat beragama. Dengan sikap toleransi yang tinggi, maka akan meminimalisir terjadinya konflik antar umat beragama dan kehidupan umat beragama pun terjalin tentram dan damai.

"Dengan penguatan moderasi beragama diharapkan umat beragama dapat memposisikan diri secara tepat dalam masyarakat multi religius sehingga terjadi keharmonisan sosial dan keseimbangan kehidupan sosial," terangnya.

Ia memaparkan, terdapat empat indikator utama keberhasilan moderasi beragama dalam kehidupan masyarakat. Keempat indikator itu adalah komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan dan penerimaan terhadap tradisi.

"Penguatan moderasi beragama diharapkan umat beragama dapat memposisikan diri secara tepat dalam masyarakat multi religius," kata dia.

 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023