Merek ponsel asal China realme menorehkan pencapaian berupa 20 juta unit yang dikirimkan selama lima tahun mereka beroperasi di Indonesia.

"Dengan bangga kami mengumumkan bahwa tahun ini realme telah mencapai tonggak sejarah baru dengan mencatatkan 20 juta unit pengiriman di Indonesia. Pencapaian ini menjadi pembuktian kami bahwa strategi Leap Up realme selama 5 tahun terakhir, mulai dari leap forward design dan leap forward technology berjalan dengan baik," kata Direktur Pemasaran realme Indonesia Michonne Wang dalam siaran pers, Rabu.

Realme, yang juga sudah lima tahun hadir secara global, berdasarkan catatan firma Canalys sudah mengirimkan 20 juta unit ponsel di Indonesia. Tahun lalu, jenama tersebut mencapai angka 15 juta unit.

Selama lima tahun, realme menyasar pengguna berusia muda sebagai konsumen gawai buatan mereka.

Mengenai pencapaian tersebut, realme berkomitmen untuk terus membawa teknologi mutakhir dan desain trendi untuk setiap produk serta mendengarkan masukan dari pengguna supaya merek itu bisa meningkatkan fungsi dan spesifikasi gawai generasi selanjutnya.

Bertepatan dengan ulang tahun ke-5, realme memfokuskan komitmen mereka enam bidang penelitian dan pengembangan, yaitu Display (layar), Imaging (citra), Gaming, Charging (pengisian daya), Chipset dan Craftmanship (keahlian).

Pada surat terbuka beberapa waktu lalu, CEO dan pendiri realme Sky Li mengumumkan mereka akan meluncurkan produk baru untuk merayakan ulang tahun ke-5 dan rencana strategis yang diberi nama "Leap Forward Climbing Plan". Untuk lima tahun ke depan, mereka berencana meraih posisi yang lebih tinggi dan "melompati lebih banyak tantangan yang terkesan mustahil".

Merk ponsel asal China, realme, dikabarkan akan berhenti memberikan perangkat pengisi daya di dalam kardus ponsel.

Dikutip dari Phone Arena, Kamis, realme menyebut langkah ini untuk "mendukung pengbangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan".

Mereka berencana tidak lagi memberikan perangkat "charger" untuk lini Narzo. Dengan demikian, konsumen harus membeli perangkat pengisi daya secara terpisah.

CEO realme Global, Madhav Seth beberapa waktu lalu pernah mengatakan mereka akan mengambil langkah untuk mendukung lingkungan dan mengurangi emisi karbon hingga nol pada 2025.

Tahun ini, ponsel Narzo 50A Prime, yang diluncurkan di Indonesia pada Maret, tidak mendapatkan perangkat pengisi daya di dalam kardus ponsel.

Aksi yang dilakukan realme ini serupa dengan Apple dan Samsung, yang sudah lebih dulu tidak memberikan perangkat pengisi daya terutama untuk ponsel kelas flagship.Baca juga: Realme jual ponsel tanpa "charger"

 

Pewarta: Natisha Andarningtyas

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023