Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) Kalimantan XII/Paser - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memastikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sekitar IKN, tepatnya di Kelurahan Sotek, Kecamatan Penajam, kondisinya sudah padam.

"Kami datang langsung ke lokasi kemarin sore untuk melakukan pengecekan, sehingga dapat dipastikan karhutla yang terpantau sebelumnya, kini kondisinya sudah padam," ujar Kepala Manggala Agni Daops Kalimantan XII/Paser M Faisal dihubungi dari Samarinda, Kamis.

Sebelumnya Rabu (9/8) sekitar pukul 12.30 WITA terpantau titik panas dengan tingkat kepercayaan sedang oleh BMKG Stasiun Balikpapan, di Kelurahan Sotek, Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, dengan koordinat terpantau S: -1.26142 ; E 116.55876, sedangkan koordinat lokasi S: -1.26314 ; E. : 116.56054.

Dengan informasi tersebut, lanjutnya, tim langsung melakukan pengecekan lapangan, sementara jarak tempuh antara lokasi tim yang sedang patroli ke koordinat titik panas sekitar 55 km atau dengan waktu tempuh sekira 1,35 jam.

Sampai di lapangan, kata dia, titik panas yang terpantau berupa lahan yang sudah diratakan dengan alat berat, jenis kebakaran di permukaan, jenis vegetasi yang terbakar berupa batang pohon sisa pembukaan lahan dengan luas yang terbakar sekitar 1/4 hektare.

"Berdasarkan informasi, kawasan yang terbakar tersebut akan digunakan untuk perkebunan kelapa sawit. Tim sudah memastikan tidak ada titik panas di lokasi, karena kami juga menjaga jangan sampai masih ada bara yang bisa terbawa angin dan berpotensi terjadi karhutla lagi," kata Faisal.

Manggala Agni Daops Kalimantan XII/Paser yang membawahi lima kabupaten dan satu kota (Kota Balikpapan, Kabupaten Paser, Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Mahakam Ulu) ini, sampai sekarang terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mitigasi karhutla, mengingat akhir-akhir ini banyak titik panas di lima kabupaten tersebut. 

Ia juga mengimbau kepada masyarakat menahan diri tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan pertanian, karena El Nino yang menyebabkan banyak dahan, ranting dan daun kering yang rawan terjadi karhutla.

"Sebagai informasi saja untuk masyarakat, telah ada warga kita yang sekarang berurusan dengan hukum karena ketahuan melakukan pembakaran. Ini kan kasihan, jadi saya imbau sebaiknya lahan tidak dibakar, tapi ditumpuk atau ditimbun untuk menyuburkan tanah pertanian," kata Faisal.
 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan (Kalsel) menyebutkan sebanyak 4.345 titik api terdeteksi terkait peristiwa kebakaran hutan dan lahan (kathutla) di provinsi setempat sejak Juni hingga Agustus 2023.  

Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi Penanganan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kalsel hingga Minggu (6/8) sore, luas peristiwa karhutla mencapai 1.170,89 hektare dengan ribuan titik api yang menyebar di 13 kabupaten dan kota.

“Kota Banjarbaru masih mendominasi peristiwa kebakaran hutan dan lahan,” kata Kepala BPBD Kalsel Raden Suria Fadliansyah saat dikonfirmasi di Banjarmasin, Minggu malam.

Kota tersebut tidak terlalu banyak terdeteksi sumber panas yakni hanya sekitar 164 titik api, namun peristiwa karhutla hampir setiap hari terjadi.

“Kota Banjarmasin paling minim peristiwa karhutla,” ucapnya.

Suria menyebutkan luas karhutla di Kota Banjarbaru mencapai 464,94 hektare, kemudian wilayah terluas kedua yakni Kabupaten Tanah Laut mencapai 279,13 hektare lalu disusul oleh Kabupaten Banjar dengan luas karhutla kurang lebih 223,8 hektare.

Pantauan ANTARA, ketiga wilayah yang berdekatan tersebut menjadi wilayah rentan peristiwa karhutla dengan luas total 967,87 hektare dan jumlah sumber panas sekitar 1.605 titik api.

Sementara itu, berdasarkan data yang tercatat sebanyak 401 kali peristiwa kebakaran lahan dengan luas 1.082,19 hektare dan 21 kali peristiwa kebakaran hutan dengan luas 88,7 hektare.Baca juga: 4.345 titik api karhutla terdeteksi di Kalimantan Selatan




 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023