Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Kamis (24/8) menyerahkan diri kepada pihak berwajib di Fulton County di Negara Bagian Georgia dan sempat ditahan selama hampir 20 menit di penjara daerah tersebut.

Setelah hampir 20 menit di Penjara Fulton County, Trump kemudian dibebaskan dengan membayar jaminan sebesar 200.000 dolar AS (sekitar Rp3,04 miliar).

Trump dituduh berupaya membatalkan hasil pemilihan presiden AS 2020 di Georgia.

Di penjara tersebut, Trump diambil sidik jari dan difoto. Ia menjadi presiden pertama dalam sejarah AS yang mengalami perlakuan seperti itu.

Trump menghadapi 13 macam dakwaan kriminal, termasuk pelanggaran UU RICO Georgia, upaya pelanggaran sumpah oleh pejabat negara, persekongkolan untuk meniru pejabat negara, dan persekongkolan mengeluarkan pernyataan yang tidak benar.

Seperti 18 orang lainnya yang didakwa Jaksa Fulton County Fani Willis pada awal bulan ini, Trump diberi tenggat hingga Jumat untuk menyerahkan diri.

Bekas pengacara Trump, Rudy Giuliani dan Sidney Powell, pada Rabu (23/8) juga telah menyerahkan diri.

Seluruh terdakwa dituduh bersekongkol melakukan kejahatan dengan berusaha memanipulasi hasil pilpres di Georgia serta negara-negara bagian lainnya. Tujuannya adalah untuk membuat Trump tetap berkuasa.

Saat ini, Trump sudah didakwa empat kali di pengadilan negara bagian maupun pengadilan federal sejak ia tidak lagi menjabat presiden.

Dakwaan yang dikenakan terhadap dia berkaitan dengan pembayaran uang tutup mulut kepada seorang bintang film dewasa.

Selain itu, ia didakwa berusaha membatalkan hasil nasional pilpres, menyimpan dokumen-dokumen rahasia tanpa izin, serta berusaha mencegah para petugas penyelidikan melakukan tugas mereka.



Sumber: Anadolu
 

Puluhan ribu warga Amerika turun ke jalan dan berdemonstrasi di seluruh negeri untuk menentang kebijakan imigrasi "tak ada toleransi" yang diterapkan pemerintahan Trump.

Kebijakan itu telah membuat lebih dari 2.000 anak dipisahkan dari keluarga mereka, yang melintasi perbatasan secara ilegal.

Cuaca sangat panas mewarnai pusat kota Washington D.C. pada Sabtu namun hal itu tidak menghentikan ribuan pengunjuk rasa membanjiri Lapangan Lafayette, yang menghadap ke sisi utara Gedung Putih.

Mereka meneriakkan "Kami peduli, jaga kesatuan keluarga" dan slogan-slogan lainnya bernada mengecam kebijakan keras Presiden AS Donald Trump.

Di negara bagian New Jersey, ratusan orang berkerumun di sepanjang jalan, beberapa kilometer dari kompleks Lapangan Golf National Gold milik Trump, tempat sang presiden dan keluarganya sedang menghabiskan akhir pekan.

Para pemrotes mengacungkan papan-papan dengan berbagai tulisan, antara lain yang berbunyi "Bahkan keluarga Trump berhak berkumpul" dan "Anda tahu di mana anak-anak kami?" Penyelenggara demonstrasi mengatakan sekitar 630 aksi unjuk rasa "Families Belong Together" telah direncanakan berlangsung di seantero negeri dan Washington D.C. dijadikan tempat utama pelaksanaan. Aksi-aksi itu mengimbau masyarakat untuk tampil menentang kebijakan-kebijakan imigrasi Trump yang kontroversial.Baca juga: Warga AS protes kebijakan Trump pisahkan keluarga imigran

Pewarta: Tia Mutiasari

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023