Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengatakan bahwa PT Astra Honda Motor (AHM) harus segera menjalani uji laboratorium metalurgi terhadap rangka eSAF (enhanced Smart Architecture Frame) yang banyak digunakan diberbagai kendaraan roda dua milik Honda.
“Tentunya hipotesis ini perlu riset laboratorium metalurgi dari pihak pemerintah dan juga perusahaan terkait. Hal itu guna memastikan kualitas pengerjaan dan material logam yang digunakan disamping desain engineering frame eSAF,” kata yannes Martinus Pasaribu saat dihubungi ANTARA, Selasa.
Uji laboratorium ini dilakukan guna memberikan rasa nyaman dan juga aman kepada pemilik atau calon konsumen produk Honda yang menggunakan rangka tersebut. Hal ini juga tentu harus adanya bimbingan dari lembaga pemerintah terkait.
Hadirnya pemerintah dalam kasus ini penting untuk memberikan ketenangan kepada para pemilik kendaraan yang menggunakan rangka tersebut. Pemerintah dalam hal ini akan mewakili masyarakat atau konsumen diharapkan dapat membuka hasil dari pengujian tersebut secara terang-terangan tanpa ada yang ditutup-tutupi.
“Pihak pemerintah atau lembaga terkait dengan aspek safety ini jelas harus segera memastikan perihal kesalahan yang terjadi. Berbagai hipotesis sudah terlanjur beredar di media sosial, seperti apakah masalah terletak di desain struktur pres dengan tebal bahan yang di bawah 2mm atau kah spesifikasi logam yang tidak tahan dengan korosi,” jelas dia.
Menurut dia, kerangka yang mudah berkarat ini bisa disebabkan oleh sistem lubang pembuangan air pada bagian bawah frame yang terlalu kecil. Sehingga, air dan lumpur akan mengendap dalam jangka panjang, dan hal itu berpotensi menimbulkan oksidasi pada material logam dan secara gradual akan menghabiskan bahan logam yang ada.
“Perlu ada evaluasi dari pihak pemerintah atau lembaga yang berwenang untuk memastikan bahwa struktur kendaraan ini aman dan kemudian membuat keputusan yang jelas kepada masyarakat serta pihak produsen yang bersangkutan,” ucap dia.
Pengujian juga harus dilakukan secara terbuka guna memberikan kesempatan masyarakat atau konsumen dalam mengetahui permasalahan yang benar-benar terjadi pada kendaraan Honda yang menggunakan rangka tersebut.
“Semua itu tentunya semakin mendesak untuk segera diselesaikan melalui uji struktur dan uji metalurgi serta berbagai aspek terkait dengan quality control oleh pihak yang berwenang,” ucap dia.
Pengujian metalurgi sendiri adalah salah satu bidang ilmu dan teknik bahan yang mempelajari tentang perilaku fisika dan kimia dari unsur-unsur logam, senyawa-senyawa antarlogam, dan paduan-paduan logam yang disebut aloi atau lakur.
Respons pemerintah
Dalam kasus ini, pemerintah turut aktif hadir untuk menjembatani permasalahan yang ada agar mendapatkan titik terang sesuai dengan fakta yang terjadinya nanti. Pada kesempatan ini, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan bersama KNKT dan juga Astra Honda Motor perlu membentuk tim untuk menjalankan penelitian bersama.
“Kita ingin mencari lebih komprehensif terkait hal ini secara teknis dan apa yang harus dilakukan ke depan. Jadi harus secara struktur dan sciencetific,” kata Investigator Senior KNKT Ahmad Wildan beberapa waktu lalu.
Langkah positif diambil oleh pemerintah untuk menghindari kegaduhan atau keresahan yang dihadapi oleh masyarakat terhadap sebuah produk yang diindikasikan memiliki kerangka kendaraan yang tidak baik.
“Ini menjadi sebuah tanggung jawab yang sangat tinggi dari kami terhadap isu yang berkembang saat ini,” tambah dia.
Menurut dia, PT AHM juga senantiasa memberikan kesempatan kepada konsumen untuk mengadukan kejadian atas rangka yang diindikasikan mengalami karat dan juga keropos. Sehingga, dapat menyebabkan beberapa kendaraan patah bagian rangka.
“PT AHM sebagai bentuk responsibility perusahaan itu membuka jalur keluhan bagi masyarakat penggunanya yang mengalami masalah atau keluhan terkait rangka eSAF. Dan jika ada keluhan silahkan datang ke AHAS terdekat untuk mendapat perbaikan dan perawatan yang diperlukan sesuai dengan kondisi,” jelas dia.
Hingga saat ini, tiga tim tersebut masih terus mengembangkan untuk mencari sumber masalah mengenai rangka eSAF yang ada di beberapa kendaraan Honda. Wildan mengatakan, PT AHM berkali-kali menegaskan bahwa penyematan rangka eSAF pada kendaraan Honda sudah sesuai dengan standar.
"Tadi disampaikan AHM semua sesuai standar, cuma kan kita ingin cari faktualnya. Apakah itu karena proses penggunaan, jadi kalau ada error itu ada 3 macam, ada error by design, error by maintenance, ada error by operation, nah pada kasus ini error yang mana? Ga ada yang tahu, kecuali kita dapat fakta, dapat finding, baru bisa kita tentukan error-nya berada di mana," jelas dia.
Di berbagai media dan media sosial, keluhan karat ini disebut terjadi pada kendaraan merek Honda yang menggunakan rangka eSAF yang pertama kali diperkenalkan melalui Honda Genio pada 2019. Rangka baru eSAF diklaim didesain khusus untuk menghasilkan kualitas rangka terbaik dengan bobot yang jauh lebih ringan agar dapat memberikan kemudahan bermanuver di jalan.
Rangka eSAF pada Honda Genio, kata AHM, dibuat melalui proses produksi mutakhir, misalnya laser welding. Strukturnya juga dikembangkan guna meningkatkan stabilitas handling, sehingga sepeda motor mudah dikendarai, ringan, dan nyaman saat bermanuver.
Rangka eSAF juga memberikan pemanfaatan ruang yang semakin efisien terbukti dengan kapasitas luas bagasi yang mencapai 14 liter dan kapasitas tangki bahan bakar 4,2 liter.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023