Japan Mobility Show (JMS) yang sebelumnya bernama Tokyo Motor Show memang dikenal sebagai ajang peluncuran kendaraan masa depan sebelum disebar ke berbagai negara tujuan, tak terkecuali Nissan yang dikabarkan akan menghadirkan kendaraan masa depan mereka pada ajang tersebut melalui Nissan Hyper Urban.
Hajatan Motorshow terbesar di Asia tersebut dimanfaatkan oleh Nissan, untuk menghadirkan mobil konsep elektrik yang memiliki desain futuristik. Tidak hanya itu, Nissan juga akan mempersembahkan sebuah alat simulator untuk memberikan hiburan kepada pengunjung yang ingin merasakan kendaraan berteknologi e-4ORCE.
Laman resmi dari Nissan pada Selasa (3/10) menyebutkan bahwa pada ajang terbesar ini pihaknya akan menampilkan model produksi edisi khusus. Edisi ini akan dihiasi dengan gril depan dan kaca spion beraksen tembaga, velg aluminium eksklusif, dan material jok khusus.
Menurut Nissan, mobil masa depannya ini didesain dengan mempertimbangkan profesional perkotaan, Hyper Urban memancarkan estetika modern yang ramping.
Sementara fungsi dari V2H pada kendaraan ini diyakini dapat memberi daya pada rumah, sedangkan kemampuan V2G memungkinkan pemilik mengembalikan kelebihan daya ke jaringan listrik, membantu menyeimbangkannya saat dibutuhkan.
Hyper Urban dari Nissan ini menjanjikan pembaruan perangkat keras dan perangkat lunak, merevitalisasi pengalaman pemilik selama bertahun-tahun. Eksteriornya yang berwarna kuning limau tampak menonjol, berubah warna berdasarkan sudut cahaya.
Di antara mobil yang dipamerkan adalah Nissan Ariya, Nissan Leaf 90th Anniversary, dan Skyline NISMO. Bagi para pecinta merchandise, Nissan dan NISMO akan menawarkan merchandise bertema, termasuk merchandise yang merayakan hari jadinya yang ke-90.
Nissan tidak hanya membatasi kehadiran pamerannya pada ruang fisik. Situs web khusus Japan Mobility Show 2023 akan bertindak sebagai ekstensi digital di mana para penggemar dapat memperoleh informasi tentang mobil konsep.
Nissan Motor Co. pada Jumat (27/1) mengajukan kepada pemerintah Jepang penarikan kembali lebih dari 520.000 mobil, termasuk kendaraan berlencana Suzuki, karena kesalahan pada bagian mesin listrik yang dapat menyebabkannya terbakar.
Pembuat mobil Jepang itu menarik kembali 527.491 unit kendaraan sport X-Trail dan minivan Serena, serta minivan "Landy" yang dipasok ke Suzuki Motor Corp., kata Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata negara itu.
Nissan menerima total 3.963 laporan masalah yang disebabkan oleh kerusakan motor listrik pada sistem "idling stop" kendaraan, sebuah fitur yang dapat mematikan mesin secara otomatis saat diam.
Ada lima insiden di mana mobil terbakar dan enam kasus di mana kendaraan sebagian terbakar.
Dari mobil yang ditarik kembali, 277.462 mobil yang diproduksi antara September 2010 dan Juni 2017 berpotensi terbakar dalam skenario terburuk. Baca juga: Nissan 'recall' 520.000 mobil karena kesalahan pada mesin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023