Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan teknologi modifikasi cuaca (TMC) berhasil mengurangi titik panas, salah satu tanda kebakaran hutan dan lahan (karhutla), di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) selama September 2023.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Selasa, menjelaskan keberhasilan TMC karena paparan awan konvektif yang berpotensi menjadi hujan cukup bagus dan banyak di wilayah tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
“Bantuan teknologi modifikasi cuaca dari BNPB berhasil mengurangi titik panas di Kalbar secara signifikan hingga jumlahnya menjadi 22.120 titik pada September 2023,” kata dia.
Data BNPB pada Agustus 2023 menunjukkan jumlah titik panas di Kalbar mencapai 49.592 titik.
Ia mengatakan Kalbar salah satu di antara enam provinsi prioritas mendapatkan bantuan TMC karena secara rutin masuk wilayah rawan karhutla.
Pasalnya, kata dia, ada sekitar 2,8 juta hektare lahan gambut di antara total 14 juta hektare luas Kalbar.
Pasalnya, kata dia, ada sekitar 2,8 juta hektare lahan gambut di antara total 14 juta hektare luas Kalbar.
Pelaksana Tugas Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ardhasena Sopaheluwakan dalam pernyataan resmi, menyebutkan ada 248 titik karhutla di Kalbar pada dasarian ketiga September 2023.
Angka titik panas tersebut jauh di bawah Kalimantan Selatan yang mencapai 558 titik dan Kalimantan Tengah 1.140 titik.
Ia mengatakan Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Jambi, dan Sumatera Selatan akan kembali menerima bantuan TMC dari BNPB pada minggu pertama Oktober 2023.
Ia mengimbau warga yang tinggal di dekat area hutan supaya bijaksana dan selalu siaga terhadap cuaca kering yang meningkatkan potensi karhutla.
Musim kemarau tahun ini di Indonesia juga dipengaruhi oleh El Nino.
Musim kemarau tahun ini di Indonesia juga dipengaruhi oleh El Nino.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023