Indonesia sekali lagi mengutuk serangan-serangan biadab terhadap warga dan obyek sipil, khususnya fasilitas-fasilitas kemanusiaan di Gaza, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal di Jakarta, Jumat.
Pernyataan itu disampaikan Jubir Kemlu RI melalui pesan singkat untuk menanggapi peristiwa pemboman oleh Israel di sekitar sejumlah rumah sakit di Gaza, termasuk Rumah Sakit Indonesia.
Iqbal juga menyebutkan bahwa pihak Kemlu telah berkomunikasi dengan pihak lembaga relawan kemanusiaan Indonesia MER-C di Gaza dan memperoleh informasi bahwa tiga WNI relawan di Rumah Sakit Indonesia sudah bisa dihubungi dan dalam keadaan baik.
"Ketiganya berada di basement saat terjadinya serangan," ungkap Iqbal.
Menurut dia, sasaran roket Israel adalah daerah Taliza'tar yang lokasinya sangat dekat dengan Rumah Sakit Indonesia (RSI)
"Sehingga RSI mengalami sejumlah kerusakan fisik tambahan," ujarnya.
Pesawat tempur Israel membombardir delapan rumah sakit di Jalur Gaza dalam tiga hari belakangan, sebagaimana dilaporkan kantor media pemerintah di Gaza pada Kamis.
Baca juga: 4.600 ibu hamil-380 bayi baru lahir di Gaza butuh layanan medis
Agresi Israel telah memaksa 18 rumah sakit tak beroperasi sejak 7 Oktober, demikian menurut pernyataan kantor media tersebut.
Disebutkan bahwa meriam artileri Israel menembaki halaman Rumah Sakit Al-Shifa dan pintu gerbang Rumah Sakit Al-Nasr di wilayah yang terkepung itu.
Berdasarkan hukum kemanusiaan internasional pemboman terhadap rumah sakit merupakan kejahatan perang dan dijadikan tindak pidana berdasarkan 16 perjanjian internasional dan resolusi PBB yang menyerukan perlindungan fasilitas kesehatan ini, katanya. Hingga kini belum ada komentar dari pihak tentara Israel terkait pernyataan Gaza tersebut.
Sedikitnya 10.569 warga Palestina, termasuk 4.324 anak dan 2.823 perempuan, terbunuh dalam serangan udara dan darat yang dilakukan Israel di Jalur Gaza sejak kelompok perlawanan Hamas meluncurkan serangan lintas batas pada 7 Oktober.
Sementara itu, di pihak Israel hampir 1.600 orang tewas dalam konflik tersebut, menurut data resmi.
Selain tingginya jumlah korban jiwa dan pengungsian besar-besaran akibat pengepungan Israel di kawasan tersebut, pasokan kebutuhan dasar bagi sebanyak 2,3 juta warga Gaza juga semakin menipis.
Baca juga: Rumah Sakit Indonesia di Gaza akan berhenti beroperasi secara total
Juru Bicara Kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeinah, Kamis (9/11) mengatakan pemerintah pendudukan Israel menggencarkan perang habis-habisan terhadap rakyat Palestina di Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem, yang bertujuan untuk membunuh serta menggusur sebanyak mungkin warga Palestina.
Melalui siaran pers, Abu Rudeinah mengatakan Israel telah meluaskan agresi penuh mereka terhadap rakyat Palestina tidak hanya di Gaza tetapi hingga ke Tepi Barat, tempat pasukan membunuh dan melukai puluhan warga Palestina, termasuk 11 orang di Kota Jenin saja.
Ratusan warga Palestina di Gaza juga dibunuh pasukan Israel setiap harinya, katanya dalam rilis tersebut.
Abu Rudeinah menekankan bahwa kejahatan apa pun yang dilakukan Israel, maka “rakyat kami akan tetap teguh di tanah air dan tidak akan pergi, dan sama seperti halnya rakyat kami di Gaza yang juga teguh dan menggagalkan rencana pengusiran".
"Rakyat kami (di Tepi Barat) akan tetap bertahan di tanah airnya dan akan melanjutkan perjuangannya sampai berdirinya negara Palestina yang merdeka, dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.” Baca juga: Tujuan Israel membunuh sebanyak mungkin rakyat Palestina di Gaza
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
Pernyataan itu disampaikan Jubir Kemlu RI melalui pesan singkat untuk menanggapi peristiwa pemboman oleh Israel di sekitar sejumlah rumah sakit di Gaza, termasuk Rumah Sakit Indonesia.
Iqbal juga menyebutkan bahwa pihak Kemlu telah berkomunikasi dengan pihak lembaga relawan kemanusiaan Indonesia MER-C di Gaza dan memperoleh informasi bahwa tiga WNI relawan di Rumah Sakit Indonesia sudah bisa dihubungi dan dalam keadaan baik.
"Ketiganya berada di basement saat terjadinya serangan," ungkap Iqbal.
Menurut dia, sasaran roket Israel adalah daerah Taliza'tar yang lokasinya sangat dekat dengan Rumah Sakit Indonesia (RSI)
"Sehingga RSI mengalami sejumlah kerusakan fisik tambahan," ujarnya.
Pesawat tempur Israel membombardir delapan rumah sakit di Jalur Gaza dalam tiga hari belakangan, sebagaimana dilaporkan kantor media pemerintah di Gaza pada Kamis.
Baca juga: 4.600 ibu hamil-380 bayi baru lahir di Gaza butuh layanan medis
Agresi Israel telah memaksa 18 rumah sakit tak beroperasi sejak 7 Oktober, demikian menurut pernyataan kantor media tersebut.
Disebutkan bahwa meriam artileri Israel menembaki halaman Rumah Sakit Al-Shifa dan pintu gerbang Rumah Sakit Al-Nasr di wilayah yang terkepung itu.
Berdasarkan hukum kemanusiaan internasional pemboman terhadap rumah sakit merupakan kejahatan perang dan dijadikan tindak pidana berdasarkan 16 perjanjian internasional dan resolusi PBB yang menyerukan perlindungan fasilitas kesehatan ini, katanya. Hingga kini belum ada komentar dari pihak tentara Israel terkait pernyataan Gaza tersebut.
Sedikitnya 10.569 warga Palestina, termasuk 4.324 anak dan 2.823 perempuan, terbunuh dalam serangan udara dan darat yang dilakukan Israel di Jalur Gaza sejak kelompok perlawanan Hamas meluncurkan serangan lintas batas pada 7 Oktober.
Sementara itu, di pihak Israel hampir 1.600 orang tewas dalam konflik tersebut, menurut data resmi.
Selain tingginya jumlah korban jiwa dan pengungsian besar-besaran akibat pengepungan Israel di kawasan tersebut, pasokan kebutuhan dasar bagi sebanyak 2,3 juta warga Gaza juga semakin menipis.
Baca juga: Rumah Sakit Indonesia di Gaza akan berhenti beroperasi secara total
Juru Bicara Kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeinah, Kamis (9/11) mengatakan pemerintah pendudukan Israel menggencarkan perang habis-habisan terhadap rakyat Palestina di Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem, yang bertujuan untuk membunuh serta menggusur sebanyak mungkin warga Palestina.
Melalui siaran pers, Abu Rudeinah mengatakan Israel telah meluaskan agresi penuh mereka terhadap rakyat Palestina tidak hanya di Gaza tetapi hingga ke Tepi Barat, tempat pasukan membunuh dan melukai puluhan warga Palestina, termasuk 11 orang di Kota Jenin saja.
Ratusan warga Palestina di Gaza juga dibunuh pasukan Israel setiap harinya, katanya dalam rilis tersebut.
Abu Rudeinah menekankan bahwa kejahatan apa pun yang dilakukan Israel, maka “rakyat kami akan tetap teguh di tanah air dan tidak akan pergi, dan sama seperti halnya rakyat kami di Gaza yang juga teguh dan menggagalkan rencana pengusiran".
"Rakyat kami (di Tepi Barat) akan tetap bertahan di tanah airnya dan akan melanjutkan perjuangannya sampai berdirinya negara Palestina yang merdeka, dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.” Baca juga: Tujuan Israel membunuh sebanyak mungkin rakyat Palestina di Gaza
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023