Wali Kota Surakarta sekaligus bakal cawapres Gibran Rakabuming Raka mempersilakan masyarakat melaporkan ke pihak-pihak terkait jika memang ditemukan kecurangan pada pemilu.
Gibran mengatakan hal itu guna menanggapi pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang berharap agar tidak ada lagi kecurangan pada pemilu mendatang.
"Ya, dilaporkan aja ke Bawaslu atau apa, misalnya ada kecurangan atau apa pun itulah, ya," kata Gibran di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin.
Baca juga: Megawati sebut jangan sampai kecurangan Pemilu terjadi lagi
Disinggung mengenai munculnya narasi bahwa ada aparat yang menginstruksikan pemasangan baliho capres dan cawapres usungan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di sejumlah daerah, putra sulung Presiden Joko Widodo itu mengelak.
Menurut Gibran, yang memasang baliho-baliho tersebut adalah relawannya.
"Sing masang (yang memasang) Bolone Mas e. Ya takono (tanya saja) Mas Kuat (Koordinator Relawan Bolone Mase Kuat Hermawan, Red.). Mas Kuat ora tau turu, masangi baliho (Mas Kuat tidak pernah tidur karena memasang baliho)," ujarnya.
Baca juga: Bawaslu gelar patroli pengawasan pilkada cegah kecurangan
Sebelumnya, terkait antisipasi kecurangan Pemilu 2024, Megawati mengajak masyarakat untuk mengawal jalannya proses pemilu agar tidak terjadi kecurangan dalam setiap tahapan.
"Jangan biarkan kecurangan pemilu yang akhir-akhir ini terlihat sudah mulai akan terjadi lagi. Gunakan hak pilihmu dengan tuntunan nurani," kata Megawati lewat akun YouTube PDI Perjuangan.
Megawati menegaskan Pemilu yang demokratis, yang jujur, adil, langsung, umum, bebas, dan rahasia, harus dijalankan tanpa kecuali.
Baca juga: Dugaan penggelembungan suara di Putussibau Selatan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
Gibran mengatakan hal itu guna menanggapi pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang berharap agar tidak ada lagi kecurangan pada pemilu mendatang.
"Ya, dilaporkan aja ke Bawaslu atau apa, misalnya ada kecurangan atau apa pun itulah, ya," kata Gibran di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin.
Baca juga: Megawati sebut jangan sampai kecurangan Pemilu terjadi lagi
Disinggung mengenai munculnya narasi bahwa ada aparat yang menginstruksikan pemasangan baliho capres dan cawapres usungan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di sejumlah daerah, putra sulung Presiden Joko Widodo itu mengelak.
Menurut Gibran, yang memasang baliho-baliho tersebut adalah relawannya.
"Sing masang (yang memasang) Bolone Mas e. Ya takono (tanya saja) Mas Kuat (Koordinator Relawan Bolone Mase Kuat Hermawan, Red.). Mas Kuat ora tau turu, masangi baliho (Mas Kuat tidak pernah tidur karena memasang baliho)," ujarnya.
Baca juga: Bawaslu gelar patroli pengawasan pilkada cegah kecurangan
Sebelumnya, terkait antisipasi kecurangan Pemilu 2024, Megawati mengajak masyarakat untuk mengawal jalannya proses pemilu agar tidak terjadi kecurangan dalam setiap tahapan.
"Jangan biarkan kecurangan pemilu yang akhir-akhir ini terlihat sudah mulai akan terjadi lagi. Gunakan hak pilihmu dengan tuntunan nurani," kata Megawati lewat akun YouTube PDI Perjuangan.
Megawati menegaskan Pemilu yang demokratis, yang jujur, adil, langsung, umum, bebas, dan rahasia, harus dijalankan tanpa kecuali.
Baca juga: Dugaan penggelembungan suara di Putussibau Selatan
Partai Demokrat dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kapuas Hulu melaporkan adanya dugaan penggelembungan dan pengurangan suara yang terjadi di hampir semua TPS di Kecamatan Putussibau Selatan wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat.
"Kami minta kotak suara di buka dan dihitung ulang, karena yang kami temukan ada penggelembungan dan pengurangan suara yang tertulis dalam formulir C1," kata Caleg Partai Demokrat Kapuas Hulu, Andi Aswad ketika mendatangi Sekretariat Bawaslu Kapuas Hulu melaporkan dugaan kecurangan Pemilu, di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu.
Dikatakan Andi Aswad, atas dugaan penggelembungan dan kekurangan suara yang terjadi di Putussibau Selatan, pihaknya menolak menandatangani berita acara dan meminta kotak suara di buka dan dihitung ulang khusus untuk Kecamatan Putussibau Selatan.
Selain itu, Andi juga meminta KPU Kapuas Hulu menunda Pleno tingkat Kabupaten untuk Kecamatan Putussibau Selatan.
"Ini bukan kepentingan pribadi namun untuk semua partai agar terwujud Pemilu yang adil dan jujur, Partai Demokrat siap menang dan siap kalah, tetapi tidak menginginkan adanya kecurangan," tegas Andi Aswad.Baca juga: Dugaan penggelembungan suara di Putussibau Selatan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023