Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Singkawang, Mursalin mengatakan, berdasarkan data yang di milikinya, hingga November 2023 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Singkawang mencapai 85 orang, dan dua di antaranya meninggal dunia.

"Kota Singkawang berada di peringkat ke-13 dari daftar jumlah kasus kabupaten/kota di Kalbar," kata Mursalin, di Singkawang, Senin.

Mursalin menambahkan kasus demam berdarah memang diakui mengalami peningkatan bagi Kota Singkawang. Namun jika dibandingkan dengan jumlah kabupaten/kota di Kalimantan Barat.

"Singkawang diakui memiliki kasus lebih rendah yaitu berada di posisi ke-13 dari 14 kabupaten kota dari jumlah kasus yang ada," tuturnya.

Dalam upaya pencegahan bertambahnya kasus demam berdarah di Singkawang, kata Mursalin, Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Singkawang meminta kepada masyarakat agar selalu menciptakan lingkungan yang bersih di rumah masing-masing.

"Untuk mencegah penyakit DBD, kita dapat mengambil langkah-langkah seperti menghancurkan tempat-tempat genangan air, menggunakan kelambu saat tidur, mengaplikasikan repelan nyamuk, mengenakan pakaian pelindung," katanya.

Selain itu, juga dapat dilakukan dengan cara membersihkan tempat penampungan air secara teratur, mengurangi populasi nyamuk dengan larvasida atau insektisida, serta berpartisipasi dalam program pemberantasan sarang nyamuk seperti fogging di area yang rentan.

"Dengan menjaga kebersihan dan keselamatan, kita dapat bersama-sama mencegah penyebaran DBD," katanya.






 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023