Sindikat Jurnalis Palestina menekankan bahwa kematian jurnalis Akram al-Shafi menyoroti penderitaan jurnalis yang terluka di Gaza.
Jurnalis Palestina, Akram al-Shafi, meninggal akibat luka kritis selama serangan dan pengepungan rumah sakit Al-Shifa di Gaza yang dilakukan Israel.
Melalui pernyataan Sindikat Jurnalis mengimbau semua pihak terkait untuk menekan otoritas pendudukan agar memfasilitasi akses keluar bagi jurnalis yang terluka akibat agresi guna mendapatkan perawatan di luar Jalur Gaza.
Sindikat mencatat bahwa pendudukan Israel menolak permintaan pemindahan medis yang diajukan untuk al-Shafi.
Menurut Sindikat, sedikitnya 25 jurnalis yang terluka sangat membutuhkan pengobatan di luar negeri.
Kematian al-Shafi menambah jumlah jurnalis yang gugur selama agresi Israel menjadi 103 orang.
Sumber: WAFA
Baca juga: Serangan Israel tewaskan 106 jurnalis Gaza selama 84 hari
Baca juga: Serikat Jurnalis Israel desak militer selidiki serangan terhadap jurnalis Arab
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Jurnalis Palestina, Akram al-Shafi, meninggal akibat luka kritis selama serangan dan pengepungan rumah sakit Al-Shifa di Gaza yang dilakukan Israel.
Melalui pernyataan Sindikat Jurnalis mengimbau semua pihak terkait untuk menekan otoritas pendudukan agar memfasilitasi akses keluar bagi jurnalis yang terluka akibat agresi guna mendapatkan perawatan di luar Jalur Gaza.
Sindikat mencatat bahwa pendudukan Israel menolak permintaan pemindahan medis yang diajukan untuk al-Shafi.
Menurut Sindikat, sedikitnya 25 jurnalis yang terluka sangat membutuhkan pengobatan di luar negeri.
Kematian al-Shafi menambah jumlah jurnalis yang gugur selama agresi Israel menjadi 103 orang.
Sumber: WAFA
Baca juga: Serangan Israel tewaskan 106 jurnalis Gaza selama 84 hari
Baca juga: Serikat Jurnalis Israel desak militer selidiki serangan terhadap jurnalis Arab
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024