Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat Ani Sofian mengatakan pihaknya melibatkan Universitas Tanjungpura (Untan) dalam mendukung ekosistem riset.
“Perjanjian kerja sama dengan Untan penting demi menciptakan pembangunan yang berbasis riset. Telah dilaksanakan penandatanganan kerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Untan, " ujarnya usai penandatanganan kerja sama, di Aula Rohana Muthalib Bappeda, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa setiap program dan kebijakan pemerintah harus berbasis ilmu pengetahuan. Hal ini sejatinya sudah berjalan, namun perlu peningkatan di masa mendatang.
"Ini komitmen kita dalam riset dan inovasi di daerah, untuk meningkatkan pembangunan di berbagai sektor. Perlu terobosan dan penyesuaian tuntutan zaman,” kata dia.
Penandatanganan kerja sama tersebut juga dibarengi dengan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk ‘Pontianak Setelah Pembangunan Pelabuhan Internasional Kijing, Tol dan Bandara Singkawang’.
Pembangunan infrastruktur tersebut pasti memberi dampak bagi pembangunan di Kota Pontianak. Sebagai ibukota provinsi, Pontianak harus berperan mendorong kemajuan di Kalbar. Ani menyebut, perlu keterlibatan pakar di bidangnya untuk membantu merumuskan langkah pembangunan.
“Kita perlu sumbangan pemikiran dari para pakar untuk melihat peluang dan tantangan pembangunan Kota Pontianak ke depan,” ungkapnya.
Pembangunan infrastruktur di Kalbar kian bertumbuh. Mulai dari pembangunan Pelabuhan Internasional Kijing, jalan tol yang akan menghubungkan Kota Pontianak dan Kota Singkawang sampai pembangunan bandara di Kota Singkawang menunjukkan pesatnya pertumbuhan sektor infrastruktur di Kalbar. Artinya, akan ada banyak perubahan pergerakan orang dan barang di masa depan.
"Selama ini Pontianak menjadi pintu masuk pergerakan barang dan orang di Kalbar, pembangunan infrastruktur tersebut tentu akan berimbas kepada kota kita. Saya berharap sumbangan pemikiran dari para pakar untuk melihat peluang dan tantangan pembangunan Kota Pontianak ke depan," tutupnya.
Pada 2025 mendatang Bapedda Pontianak akan bertransformasi menjadi Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah atau yang disingkat Bapperida.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
“Perjanjian kerja sama dengan Untan penting demi menciptakan pembangunan yang berbasis riset. Telah dilaksanakan penandatanganan kerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Untan, " ujarnya usai penandatanganan kerja sama, di Aula Rohana Muthalib Bappeda, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa setiap program dan kebijakan pemerintah harus berbasis ilmu pengetahuan. Hal ini sejatinya sudah berjalan, namun perlu peningkatan di masa mendatang.
"Ini komitmen kita dalam riset dan inovasi di daerah, untuk meningkatkan pembangunan di berbagai sektor. Perlu terobosan dan penyesuaian tuntutan zaman,” kata dia.
Penandatanganan kerja sama tersebut juga dibarengi dengan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk ‘Pontianak Setelah Pembangunan Pelabuhan Internasional Kijing, Tol dan Bandara Singkawang’.
Pembangunan infrastruktur tersebut pasti memberi dampak bagi pembangunan di Kota Pontianak. Sebagai ibukota provinsi, Pontianak harus berperan mendorong kemajuan di Kalbar. Ani menyebut, perlu keterlibatan pakar di bidangnya untuk membantu merumuskan langkah pembangunan.
“Kita perlu sumbangan pemikiran dari para pakar untuk melihat peluang dan tantangan pembangunan Kota Pontianak ke depan,” ungkapnya.
Pembangunan infrastruktur di Kalbar kian bertumbuh. Mulai dari pembangunan Pelabuhan Internasional Kijing, jalan tol yang akan menghubungkan Kota Pontianak dan Kota Singkawang sampai pembangunan bandara di Kota Singkawang menunjukkan pesatnya pertumbuhan sektor infrastruktur di Kalbar. Artinya, akan ada banyak perubahan pergerakan orang dan barang di masa depan.
"Selama ini Pontianak menjadi pintu masuk pergerakan barang dan orang di Kalbar, pembangunan infrastruktur tersebut tentu akan berimbas kepada kota kita. Saya berharap sumbangan pemikiran dari para pakar untuk melihat peluang dan tantangan pembangunan Kota Pontianak ke depan," tutupnya.
Pada 2025 mendatang Bapedda Pontianak akan bertransformasi menjadi Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah atau yang disingkat Bapperida.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024