Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan Presiden Jokowi tengah menyiapkan langkah, terkait antisipasi konflik yang terjadi di Timur Tengah saat ini.
"Karena ini menjadi penting dan Bapak Presiden akan mengadakan rapat internal mengenai ini. Tentu kita akan mempersiapkan langkah-langkah Indonesia," katanya di Jakarta, Senin (15/4) malam.
Hal itu disampaikan Airlangga usai halalbihalal dengan para elit politik nasional sekaligus menteri dan pimpinan partai politik di Indonesia. Airlangga menyatakan rapat internal itu dilaksanakan pada Selasa (16/4).
Dia menjelaskan kondisi geopolitik sedang tidak baik-baik saja, apalagi baru pecah perselisihan Iran dan Israel di Timur Tengah. Sehingga dibutuhkan solidaritas politik di dalam negeri.
"Dengan tantangan yang tidak biasa dan tentunya membutuhkan soliditas dari seluruh partai politik menghadapi ketidakpastian dunia ini," harapnya.
Terkait situasi ekonomi, dia mengungkapkan jumlah kapal di Terusan Suez itu ada 17.000 kapal, di Selat Hormus ada 30.000 kapal.
"Sehingga kalau ini terjadi eskalasi, kita tidak membayangkan harga bahan bakar minyak (BBM), naiknya kargo yang berakibat pada kenaikan komoditas, termasuk komoditas pangan," ungkapnya.
Namun Airlangga tetap optimistis hal itu tidak berpengaruh kepada Indonesia, karena fundamental ekonomi kuat. Dia juga berharap politik dalam negeri Indonesia tetap solid di masa transisi pemerintahan.
Baca juga: Kabinet perang Israel mengakhiri pertemuan tentang cara menanggapi Iran
Baca juga: Presiden nyatakan sikap deeskalasi Indonesia hadapi konflik Timur Tengah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Karena ini menjadi penting dan Bapak Presiden akan mengadakan rapat internal mengenai ini. Tentu kita akan mempersiapkan langkah-langkah Indonesia," katanya di Jakarta, Senin (15/4) malam.
Hal itu disampaikan Airlangga usai halalbihalal dengan para elit politik nasional sekaligus menteri dan pimpinan partai politik di Indonesia. Airlangga menyatakan rapat internal itu dilaksanakan pada Selasa (16/4).
Dia menjelaskan kondisi geopolitik sedang tidak baik-baik saja, apalagi baru pecah perselisihan Iran dan Israel di Timur Tengah. Sehingga dibutuhkan solidaritas politik di dalam negeri.
"Dengan tantangan yang tidak biasa dan tentunya membutuhkan soliditas dari seluruh partai politik menghadapi ketidakpastian dunia ini," harapnya.
Terkait situasi ekonomi, dia mengungkapkan jumlah kapal di Terusan Suez itu ada 17.000 kapal, di Selat Hormus ada 30.000 kapal.
"Sehingga kalau ini terjadi eskalasi, kita tidak membayangkan harga bahan bakar minyak (BBM), naiknya kargo yang berakibat pada kenaikan komoditas, termasuk komoditas pangan," ungkapnya.
Namun Airlangga tetap optimistis hal itu tidak berpengaruh kepada Indonesia, karena fundamental ekonomi kuat. Dia juga berharap politik dalam negeri Indonesia tetap solid di masa transisi pemerintahan.
Baca juga: Kabinet perang Israel mengakhiri pertemuan tentang cara menanggapi Iran
Baca juga: Presiden nyatakan sikap deeskalasi Indonesia hadapi konflik Timur Tengah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024