Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak mencanangkan intervensi serentak stunting dan jambore kader posyandu sebagai bentuk komitmen dan aksi sepuluh langkah upaya menekan angka stunting.
"Dari sepuluh langkah arahan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) pusat tersebut, tersisa satu yang belum digalakkan yaitu menggerakkan seluruh sasaran mulai dari bayi, balita, hingga calon pengantin untuk datang ke posyandu. Nah, untuk itu lah kami canangkan intervensi serentak stunting dan jambore kader posyandu," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak Saptiko di Pontianak, Sabtu.
Ia mengatakan untuk pencanangan tersebut pihaknya telah meminta seluruh camat dan lurah untuk ikut menggerakkan semua sasaran ke posyandu.
Menurutnya, angka kunjungan ke posyandu masih belum sesuai target. Sebagai bentuk kepedulian pemerintah untuk menangani stunting, TPPS Pusat memantau langsung aksi intervensi serentak pada 11 dan 12 Juni 2024 mendatang.
“Kami siapkan di satu Posyandu Anggrek Jalan Madyosari I dan Posyandu Surya Sehat Jalan Paris I untuk pantau, diharapkan semua sasaran hadir di posyandu,” sebutnya.
Sementara itu Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian berencana melakukan pertemuan bersama camat dan lurah terkait satu aksi intervensi tersebut. Untuk itu ia akan membuat Surat Edaran (SE) untuk mengajak sasaran segera ke posyandu.
“Bisa dua pola yang diterapkan untuk aksi intervensi ini, bisa dengan mendatangi sasaran yaitu jemput bola atau dikunjungi. Nanti langsung saja kami akan buat SE agar masyarakat bisa segera mendatangi posyandu,” paparnya.
Ia menyampaikan Kota Pontianak menjadi daerah dengan penurunan stunting terbanyak tingkat Kalimantan Barat (Kalbar).
“Di samping itu juga kami meraih peringkat pertama pelaksanaan delapan aksi intervensi stunting se-Kalbar. Ini berkat jasa kader posyandu, untuk di tingkat nasional saya harap bisa mengharumkan nama baik Kota Pontianak,” imbuhnya.
Ia mendukung jambore kader posyandu yang rutin digelar Dinkes Kota Pontianak setiap tahun. Dengan jumlah 323 posyandu se-Kota Pontianak, ia berharap kehadiran posyandu merata dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Ia juga menekankan perlunya peningkatan peran dan kualitas kader posyandu melalui pelatihan serta pembinaan yang berkelanjutan untuk memastikan bahwa upaya pencegahan stunting dapat dilaksanakan dengan efektif.
Ia juga menekankan perlunya peningkatan peran dan kualitas kader posyandu melalui pelatihan serta pembinaan yang berkelanjutan untuk memastikan bahwa upaya pencegahan stunting dapat dilaksanakan dengan efektif.
“Dengan sinergi antara pemkot, kader posyandu, dan masyarakat, diharapkan angka stunting di Kota Pontianak dapat terus menurun, sehingga generasi masa depan dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024