Perusahaan teknologi Tiongkok Huawei bekerja sama dengan penyedia jasa layanan internet China Unicom melakukan uji coba jaringan 5.5G di kebun lici yang berada di distrik Zengcheng, provinsi Guangdong untuk membantu petani setempat berjualan melalui "live streaming" (siaran langsung).

Pada uji coba tersebut, selebritas internet maupun manajer kebun lici mempromosikan dan menjual buah lici melalui siaran langsung dari kebun yang berlokasi di daerah sekitar 73 kilometer dari ibu kota provinsi Guangdong, Guangzhou tersebut.

"Melalui koneksi berkecepatan tinggi dan gangguan rendah dari teknologi 5G, acara siaran langsung kami dapat menghadirkan kesegaran lici Zengcheng kepada setiap konsumen secara 'real time'. Ini merupakan uji coba pertama 5G-A dalam siaran langsung di perdesaan dengan kecepatan uplink hingga 400 Mbps," kata Wakil Manajer Umum China Unicom cabang Guangzhou Fan Mingyue di Zengcheng, Guangzhou, China pada Kamis (13/6).

Siaran langsung menggunakan teknologi 5G dan 5G-A (5G Advanced) disebut menjadi alat baru bagi petani di era baru. Perdagangan lici secara langsung menjadi model bisnis baru yang dapat meningkatkan pendapatan petani.

Dengan menggunakan jaringan cerdas dan teknologi "slicing" 5G, China Unicom dan Huawei telah membangun jaringan 5G yang mampu memberikan kualitas layanan (QoS) yang lebih baik untuk paket layanan siaran langsung, mendukung lalu lintas internet hingga 50 persen lebih banyak dan kecepatan "uplink" 4 kali lipat lebih cepat (meningkat dari 30–50 Mbps menjadi 150–200 Mbps) bagi pengguna standar.

Selain itu, jaringan ini dibangun di atas "platform" data terintegrasi SmartCare milik Huawei, yang memungkinkan analisis kesalahan dan pengurangan kesalahan dengan cepat semakin meningkatkan kualitas siaran langsung.

Sementara dengan fasilitas 5.5G, kecepatan puncak downlink meningkat dari 1 Gbps menjadi 10 Gbps, dan kecepatan puncak uplink meningkat dari 100 Mbps menjadi 1 Gbps, artinya terjadi peningkatan "bandwidth" 10 kali lipat.

Dengan 5.5G, pengguna dapat melakukan siaran langsung dalam resolusi tinggi dengan lancar bahkan dalam bentuk 3D dan interaktif.
Selebritas internet melakukan siaran langsung untuk menjual lici dari distrik Zengcheng, provinsi Guangdong, China pada Kamis (13/6) (ANTARA/Desca Lidya Natalia)


"Tahun 2024 juga merupakan tahun pertama komersialisasi 5G-A. Dibandingkan dengan 5G, 5G-A memiliki peningkatan kemampuan 10 kali lipat, tidak hanya mencapai kecepatan 'uplink' gigabit yang sangat tinggi dan 'downlink 10 Gigabit namun juga menghadirkan gambar lebih halus dan ketajaman lebih tinggi," kata Kepala Departemen Pemasaran dan Penjualan 5G Huawei Hou Yingzhe.

Saat ini, menurut Hou Yingzhe, Huawei mendukung penerapan lebih dari 300 jaringan komersial 5G di seluruh dunia. China juga disebut telah membangun jaringan 5G terbesar di dunia, dengan total 3,75 juta BTS 5G yang mencakup seluruh kota, kabupaten, dan wilayah perkotaan di tingkat distrik.

"5G Lychee Live Festival yang diadakan hari ini bertujuan untuk mengintegrasikan secara erat teknologi inovatif di era cerdas dengan revitalisasi perdesaan guna menumbuhkan peluang baru," tambah you.

Direktur Operasional Donglin "Nesting Garden" sekaligus "petani milenial" Yin Yaocheng (35 tahun) mengatakan ia dan petani lain melakukan siaran langsung sejak pandemi COVID-19 sekitar tahun 2021.

"Kami ingin menarik agar orang-orang dapat datang ke kebun dan merasakan sendiri pengalaman memetik lici di kebun ini, jadi kami membuat video-video pendek dan juga siaran langsung," kata Yin.

Siaran langsung itu dilakukan juga di media sosial Douying dengan akun Dong lin guo ye yuan (Donglin Nesting Garden) yang sudah memiliki pengikut sebanyak 12 ribu dan mendapat "likes" lebih dari 123 ribu maupun "channel WeChat".

"Namun siaran langsung hanya dilakukan di ruangan, jadi tidak bisa menunjukkan pohonnya secara langsung karena jaringan tidak stabil. Sedangkan dengan jaringan internet yang baru ini, saya dapat berjalan-jalan di kebun dan menunjukkan pohon lici secara langsung kepada penonton," ungkap Yin.

Yin mengakui bahwa target siaran langsungnya adalah mengundang orang untuk datang ke kebunnya dan memetik lici secara langsung selain itu target lain adalah untuk meningkatkan penjualan lici.

"60 persen bisnis kami memang agar orang datang ke Zhengcheng dan mengalami secara langsung bagaimana memetik lici, 30 persen bisnis untuk e-commerce, dan 10 persen kami masih menjual lici secara tradisional ke pasar," tambah Yin.

Ia berharap dengan jaringan 5,5G tidak lagi terjadi masalah saat siaran langsung dan gambar yang tampil juga semakin jelas.

"Kemudian jaringan juga stabil dan akan ada interaksi juga antara kami dengan para penonton," kata Yin.

Produksi leci di China diketahui berkontribusi hampir 80 persen dari produksi global, sementara produksi lici di Guangdong menyumbang hampir 60 persen dari produksi nasional.

Zengcheng, di sebelah timur Guangzhou, adalah kota yang terkenal dengan buah lici dan memanen beragam varietas lici termasuk Feizixiao, Nuomici, Guiwei, Crystal Ball, dan Xianjinfeng. Pada tahun 2024, Distrik Zengcheng memiliki 13.600 hektare kebun lici dan menargetkan produksi sebesar 27,7 juta kg dengan penjualan hingga 2 miliar dolar AS.

Guangzhou Donglin Ecological Agriculture Development Co., Ltd adalah perusahaan pertanian di Perkebunan Buah Baru di Desa Mache, Kota Shitan, Distrik Zengcheng, Guangzhou. Perkebunan itu mencakup area seluas sekitar 33,33 hektare dan menghasilkan buah lici premium. Masa panen berlangsung dari pertengahan hingga akhir Mei hingga awal Juli, dan hasil tahunan rata-rata sekitar 200.000 kg.

Lokasi tersebut kedatangan lebih dari 20.000 wisatawan setiap tahunnya. Mereka terutama datang untuk mencicipi lici, khususnya lewat promosi dari internet. 




 

Pewarta: Desca Lidya Natalia

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024