Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pemadam Kebakaran Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) mengevakuasi seekor buaya muara berukuran 3,5 meter.
Kepala UPTD Pemadam Kebakaran Toapaya, Makmur, mengatakan buaya muara tersebut mulanya ditangkap warga di bekas tambang pasir, persisnya di Kampung Masiran, Kecamatan Gunung Kijang pada Ahad (21/7) malam.
"Warga memancing di situ, tiba-tiba alat pancingnya dimakan buaya, lalu ditangkap bersama-sama dan diikat," kata Makmur di Bintan, Senin.
Selanjutnya pada Senin pagi, kata dia, tim penyelamat dari UPTD Pemadam Kebakaran Toapaya turun langsung ke lapangan guna melakukan evakuasi terhadap buaya muara tersebut.
Setelah berhasil dievakuasi dengan peralatan yang ada, reptil bertubuh besar yang hidup di air itu kemudian dilepasliarkan di Taman Safari Lagoi Bintan yang menjadi lokasi penangkaran buaya.
"Sudah ada MoU, makanya buaya itu diserahkan ke Taman Safari Lagoi," ujar Makmur.
Makmur turut mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di sekitar bekas galian tambang pasir di Kampung Masiran, karena lokasi itu menjadi salah satu habitat buaya muara.
Apalagi di tengah cuaca panas, lanjutnya, buaya biasanya naik ke darat dan berjemur di bawah sinar matahari untuk menaikkan suhu tubuhnya.
"Sebaiknya warga tidak memancing di bekas tambang pasir itu, karena khawatir menimbulkan konflik antara buaya dan manusia," ujar Makmur.
Ia menambahkan berdasarkan laporan warga sekitar, di bekas galian tambang pasir itu terdapat lima buaya muara, yang tiga buaya diantaranya sudah berhasil ditangkap dan tersisa dua buaya masih berkeliaran di area tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Kepala UPTD Pemadam Kebakaran Toapaya, Makmur, mengatakan buaya muara tersebut mulanya ditangkap warga di bekas tambang pasir, persisnya di Kampung Masiran, Kecamatan Gunung Kijang pada Ahad (21/7) malam.
"Warga memancing di situ, tiba-tiba alat pancingnya dimakan buaya, lalu ditangkap bersama-sama dan diikat," kata Makmur di Bintan, Senin.
Selanjutnya pada Senin pagi, kata dia, tim penyelamat dari UPTD Pemadam Kebakaran Toapaya turun langsung ke lapangan guna melakukan evakuasi terhadap buaya muara tersebut.
Setelah berhasil dievakuasi dengan peralatan yang ada, reptil bertubuh besar yang hidup di air itu kemudian dilepasliarkan di Taman Safari Lagoi Bintan yang menjadi lokasi penangkaran buaya.
"Sudah ada MoU, makanya buaya itu diserahkan ke Taman Safari Lagoi," ujar Makmur.
Makmur turut mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di sekitar bekas galian tambang pasir di Kampung Masiran, karena lokasi itu menjadi salah satu habitat buaya muara.
Apalagi di tengah cuaca panas, lanjutnya, buaya biasanya naik ke darat dan berjemur di bawah sinar matahari untuk menaikkan suhu tubuhnya.
"Sebaiknya warga tidak memancing di bekas tambang pasir itu, karena khawatir menimbulkan konflik antara buaya dan manusia," ujar Makmur.
Ia menambahkan berdasarkan laporan warga sekitar, di bekas galian tambang pasir itu terdapat lima buaya muara, yang tiga buaya diantaranya sudah berhasil ditangkap dan tersisa dua buaya masih berkeliaran di area tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024