Pereli asal Indonesia Julian Johan berhasil finis tercepat dengan catatan waktu 1:36:52 pada sesi pembuka kejuaraan Asia Cross Country Rally (AXCR) 2024 yang berlangsung selama 11-17 Agustus di Thailand.
"Untuk track pada hari pertama ini, cukup cepat karakter lintasannya, banyak lintasan lurus yang jaraknya kurang lebih bisa di atas satu kilometer tapi tetap dengan kondisi jalan yang sempit," ujar Julian dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Julian bersama tim Jejelogy GHP, berhasil menuntaskan etape pertama AXCR 2024 dengan mendapatkan hasil yang memuaskan bersama dua co-driver andalan, Chupong Chaiwan (Thailand) dan Recky Resanto (Indonesia).
Pada sesi pembuka yang dilangsungkan Senin (12/08), panitia penyelenggara terpaksa melakukan pemangkasan jarak special stage etape pertama dari yang semula 162 kilometer menjadi 70 kilometer lantaran faktor curah hujan yang ekstrem sehingga membuat lintasan tidak layak untuk digunakan.
Meskipun jarak tempuh menjadi lebih pendek tidak mengendurkan daya juang Julian dan kawan-kawan di atas lintasan. Mereka berlaga strategi tim yang telah ditetapkan di awal. Pada sesi tersebut ia lebih berfokus untuk menjalin komunikasi yang ideal di dalam mobil melalui interkom.
Ia mengatakan, pemangkasan jarak tempuh itu tidak menjadi masalah bagi tim dan tidak mengubah strategi berlomba mereka.
"Karena memang pada hari pertama itu kita telah tentukan untuk adaptasi. Kenapa? Karena ini pertama kalinya kita turun bertiga di dalam mobil, jadi kita lebih memfokuskan untuk menyamakan ritme dan mencocokkan komunikasi kita bertiga," ujarnya.
Terkait lintasan yang dilalui, Johan mengungkapkan karakter lintasannya tetap memacu adrenalin dan harus dilalui dengan cermat lantaran dimensi mobil rally yang digunakan memiliki dimensi oversized.
“Bahkan di beberapa bagian sangat sempit sehingga membuat Land Cruiser 200 ini benar-benar harus pelan supaya tidak terbentur pohon di kanan dan kiri," imbuhnya.
Dengan hasil tersebut Julian sukses bertengger di posisi pertama di Kelas T1G, dan sukses menempati urutan kesembilan di klasemen umum (overall). Kendati telah memiliki selisih waktu yang cukup jauh dengan rival di kelasnya, pereli yang didukung oleh GHP Law Firm tidak mau terbuai.
Ia mengatakan, hasil awal ini menjadi pijakan penting untuk bisa tampil lebih maksimal pada special stage kedua di mana rute yang akan dihadapi akan lebih ganas dan beragam dibandingkan yang pertama.
"Hari masih panjang, masih banyak special stage-nya jadi target kita sebenarnya tidak terlalu menaikkan ritme, karena dengan konsisten saja dirasa sudah lebih dari cukup untuk bisa nantinya menaikkan peringkat kita baik di overall ataupun di kelas kita harapannya bisa mempertahankan si posisi teratas," ujarnya.
Selanjutnya: Julian menambahkan Julian menambahkan, akan memainkan strategi baru untuk mengamankan posisi untuk sesi selanjutnya. Ia telah berembuk dengan kedua co-driver untuk bermain aman dengan formasi bertahan agar posisinya tetap memberikan jarak yang jauh terhadap lawannya.
"Dengan lintasan yang panjang, saya bisa lebih mainkan strategi lagi. Tidak seperti jarak yang pendek. Tapi yang jelas kami tidak boleh lengah, masih panjang harinya dan masih banyak lintasan yang menurut panitia akan lebih berat dari hari pertama yang mereka anggap sebagai pemanasan saja," ujarnya.
Selama melakoni pertempuran darat, Land Cruiser 200 yang dikemudikan Johan tidak mengalami kendala apapun. Bahkan, masalah sistem ABS yang sempat menghantuinya pada tahun lalu sudah bisa diatasi dengan menambah modul elektronik.
"Jadi sekarang bisa melakukan pengereman dengan sangat optimal dan masalah tersebut sudah teratasi dengan sangat baik oleh tim mekanik,” pungkasnya.
Berikut hasil Special Stage Pertama Kelas T1G:
1. Julian Johan - Chupong Chaiwan - Recky Resanto (Indonesia) : 1:36:52
2. Tai Huynh Van - Anh Vo Tuan (Vietnam) : 1:47:08
3. Satoshi Takeno - Naoyuki Yanagawa (Japan) : 1:47:25
4. Masato Kawabata - Daychapon Toyingcharoen (Japan) : 1:49:42
5. Memen Harianto - Chonlanat Phopipad (Indonesia) : 1:50:05
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Untuk track pada hari pertama ini, cukup cepat karakter lintasannya, banyak lintasan lurus yang jaraknya kurang lebih bisa di atas satu kilometer tapi tetap dengan kondisi jalan yang sempit," ujar Julian dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Julian bersama tim Jejelogy GHP, berhasil menuntaskan etape pertama AXCR 2024 dengan mendapatkan hasil yang memuaskan bersama dua co-driver andalan, Chupong Chaiwan (Thailand) dan Recky Resanto (Indonesia).
Pada sesi pembuka yang dilangsungkan Senin (12/08), panitia penyelenggara terpaksa melakukan pemangkasan jarak special stage etape pertama dari yang semula 162 kilometer menjadi 70 kilometer lantaran faktor curah hujan yang ekstrem sehingga membuat lintasan tidak layak untuk digunakan.
Meskipun jarak tempuh menjadi lebih pendek tidak mengendurkan daya juang Julian dan kawan-kawan di atas lintasan. Mereka berlaga strategi tim yang telah ditetapkan di awal. Pada sesi tersebut ia lebih berfokus untuk menjalin komunikasi yang ideal di dalam mobil melalui interkom.
Ia mengatakan, pemangkasan jarak tempuh itu tidak menjadi masalah bagi tim dan tidak mengubah strategi berlomba mereka.
"Karena memang pada hari pertama itu kita telah tentukan untuk adaptasi. Kenapa? Karena ini pertama kalinya kita turun bertiga di dalam mobil, jadi kita lebih memfokuskan untuk menyamakan ritme dan mencocokkan komunikasi kita bertiga," ujarnya.
Terkait lintasan yang dilalui, Johan mengungkapkan karakter lintasannya tetap memacu adrenalin dan harus dilalui dengan cermat lantaran dimensi mobil rally yang digunakan memiliki dimensi oversized.
“Bahkan di beberapa bagian sangat sempit sehingga membuat Land Cruiser 200 ini benar-benar harus pelan supaya tidak terbentur pohon di kanan dan kiri," imbuhnya.
Dengan hasil tersebut Julian sukses bertengger di posisi pertama di Kelas T1G, dan sukses menempati urutan kesembilan di klasemen umum (overall). Kendati telah memiliki selisih waktu yang cukup jauh dengan rival di kelasnya, pereli yang didukung oleh GHP Law Firm tidak mau terbuai.
Ia mengatakan, hasil awal ini menjadi pijakan penting untuk bisa tampil lebih maksimal pada special stage kedua di mana rute yang akan dihadapi akan lebih ganas dan beragam dibandingkan yang pertama.
"Hari masih panjang, masih banyak special stage-nya jadi target kita sebenarnya tidak terlalu menaikkan ritme, karena dengan konsisten saja dirasa sudah lebih dari cukup untuk bisa nantinya menaikkan peringkat kita baik di overall ataupun di kelas kita harapannya bisa mempertahankan si posisi teratas," ujarnya.
Selanjutnya: Julian menambahkan Julian menambahkan, akan memainkan strategi baru untuk mengamankan posisi untuk sesi selanjutnya. Ia telah berembuk dengan kedua co-driver untuk bermain aman dengan formasi bertahan agar posisinya tetap memberikan jarak yang jauh terhadap lawannya.
"Dengan lintasan yang panjang, saya bisa lebih mainkan strategi lagi. Tidak seperti jarak yang pendek. Tapi yang jelas kami tidak boleh lengah, masih panjang harinya dan masih banyak lintasan yang menurut panitia akan lebih berat dari hari pertama yang mereka anggap sebagai pemanasan saja," ujarnya.
Selama melakoni pertempuran darat, Land Cruiser 200 yang dikemudikan Johan tidak mengalami kendala apapun. Bahkan, masalah sistem ABS yang sempat menghantuinya pada tahun lalu sudah bisa diatasi dengan menambah modul elektronik.
"Jadi sekarang bisa melakukan pengereman dengan sangat optimal dan masalah tersebut sudah teratasi dengan sangat baik oleh tim mekanik,” pungkasnya.
Berikut hasil Special Stage Pertama Kelas T1G:
1. Julian Johan - Chupong Chaiwan - Recky Resanto (Indonesia) : 1:36:52
2. Tai Huynh Van - Anh Vo Tuan (Vietnam) : 1:47:08
3. Satoshi Takeno - Naoyuki Yanagawa (Japan) : 1:47:25
4. Masato Kawabata - Daychapon Toyingcharoen (Japan) : 1:49:42
5. Memen Harianto - Chonlanat Phopipad (Indonesia) : 1:50:05
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024