Sebuah rumah di pemukiman Zarit, Galilea Atas di Israel utara mengalami kerusakan material akibat roket yang ditembakkan dari Lebanon selatan pada Kamis (22/8).
Lembaga penyiaran publik Israel, KAN, mengatakan bahwa sirene berbunyi di beberapa wilayah di Galilea Atas, tetapi tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Sementara itu, Hizbullah mengatakan dalam beberapa pernyataan bahwa pada pukul 16.00 GMT (23.00 WIB) pada Kamis, pihaknya melakukan 12 serangan terhadap tentara dan lokasi militer di Israel utara, termasuk menargetkan bangunan yang digunakan oleh tentara di pemukiman Zarit.
Kelompok Lebanon mengatakan pihaknya juga menargetkan bangunan yang digunakan oleh pasukan Israel di pemukiman Manara dan Metula, serta menembaki barak Biranit Israel dengan artileri berat.
Mereka menuturkan bahwa pihaknya menargetkan lokasi militer Marj, Ghajar, dan Malkia dengan peluru artileri dan senjata yang sesuai, serta Al-Samaqa dengan roket.
Selain itu, kelompok tersebut mengeklaim telah menyerang tentara Israel yang ditempatkan di sekitar Metula dan barak Avivim dengan senjata yang sesuai.
Hizbullah juga juga mengeklaim telah melancarkan serangan pesawat nirawak terhadap tentara Israel yang ditempatkan di pemukiman Kiryat Shmona dan menargetkan peralatan mata-mata di lokasi militer Jabal Al-Alam.
Kekhawatiran akan terjadinya perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah meningkat di tengah saling serang lintas perbatasan, terutama setelah pembunuhan komandan senior Hizbullah Fouad Shukr pada 30 Juli di Beirut.
Eskalasi terjadi di tengah serangan mematikan Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 40.200 orang sejak Oktober lalu menyusul serangan oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas.
Sumber : Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024