Seekor ikan hiu paus (Rhincodon typus) tutul sepanjang 7 meter dengan bentang sirip sekitar 3 meter ditemukan terdampar dalam kondisi mati di Pantai Mbah Drajit, Desa Wotgalih, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat malam..
"Kami mendapat laporan dari pemilik warung Nurwakhit yang tinggal di dekat Pantai Wotgalih yang melihat sesuatu yang besar di pinggir pantai dan setelah didekati ternyata hiu tutul dengan ukuran besar dalam kondisi mati," kata Kapolsek Yosowilangun AKP Samsul Hadi dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Sabtu.
Kemudian yang bersangkutan menghubungi Polsek Yosowilangun, Babinsa dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wotgalih terkait penemuan hiu tutul pada Jumat (18/10) malam sekitar pukul 23.00 WIB.
"Kami meneruskan informasi tersebut ke Pusdalops BPBD Kabupaten Lumajang dan setelah menerima informasi langsung menuju lokasi Pantai Mbah Drajit, kemudian melakukan asessment awal," tuturnya.
Selain pihak Polsek Yosowilangun dan BPBD, lanjut dia, pihak Dinas Perikanan Lumajang, Kepala Desa Wotgalih, dan Babinsa juga turun ke lokasi ditemukan hiu tutul yang terdampar dalam kondisi mati tersebut.
"Hasil koordinasi dengan BPBD, Dinas Perikanan dan Kades Wotgalih, rencananya bangkai hiu tutul itu akan dikubur di sekitar lokasi Pantai Wotgalih, namun saat ini masih gelombang pasang sehingga tidak bisa dikubur," katanya.
Ia menjelaskan tim evakuasi akan menunggu gelombang surut untuk mengubur bangkai satwa langka yang dilindungi tersebut, namun pihaknya masih belum mengetahui secara pasti penyebab terdamparnya hiu tutul di Pantai Mbah Drajat Wotgalih.
"Dugaan sementara kemungkinan hiu terdampar disebabkan cuaca yang sangat panas dan gelombang pasang/tinggi yang terjadi pada hari Jumat (18/10) dan hiu tersebut terpisah dari kawanannya," ujarnya.
Bangkai hiu tutul sepanjang 7 meter itu sempat menjadi tontonan warga yang sedang berwisata di Pantai Wotgalih, bahkan tidak sedikit wisatawan lokal yang mengabadikan foto hiu tutul tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Kami mendapat laporan dari pemilik warung Nurwakhit yang tinggal di dekat Pantai Wotgalih yang melihat sesuatu yang besar di pinggir pantai dan setelah didekati ternyata hiu tutul dengan ukuran besar dalam kondisi mati," kata Kapolsek Yosowilangun AKP Samsul Hadi dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Sabtu.
Kemudian yang bersangkutan menghubungi Polsek Yosowilangun, Babinsa dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wotgalih terkait penemuan hiu tutul pada Jumat (18/10) malam sekitar pukul 23.00 WIB.
"Kami meneruskan informasi tersebut ke Pusdalops BPBD Kabupaten Lumajang dan setelah menerima informasi langsung menuju lokasi Pantai Mbah Drajit, kemudian melakukan asessment awal," tuturnya.
Selain pihak Polsek Yosowilangun dan BPBD, lanjut dia, pihak Dinas Perikanan Lumajang, Kepala Desa Wotgalih, dan Babinsa juga turun ke lokasi ditemukan hiu tutul yang terdampar dalam kondisi mati tersebut.
"Hasil koordinasi dengan BPBD, Dinas Perikanan dan Kades Wotgalih, rencananya bangkai hiu tutul itu akan dikubur di sekitar lokasi Pantai Wotgalih, namun saat ini masih gelombang pasang sehingga tidak bisa dikubur," katanya.
Ia menjelaskan tim evakuasi akan menunggu gelombang surut untuk mengubur bangkai satwa langka yang dilindungi tersebut, namun pihaknya masih belum mengetahui secara pasti penyebab terdamparnya hiu tutul di Pantai Mbah Drajat Wotgalih.
"Dugaan sementara kemungkinan hiu terdampar disebabkan cuaca yang sangat panas dan gelombang pasang/tinggi yang terjadi pada hari Jumat (18/10) dan hiu tersebut terpisah dari kawanannya," ujarnya.
Bangkai hiu tutul sepanjang 7 meter itu sempat menjadi tontonan warga yang sedang berwisata di Pantai Wotgalih, bahkan tidak sedikit wisatawan lokal yang mengabadikan foto hiu tutul tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024