Petugas mengidentifikasi puluhan pohon rapuh di sepanjang jalur Trenggalek-Pacitan yang dinilai rentan tumbang dan berpotensi membahayakan pengguna jalan, terutama saat turun hujan deras atau dengan intensitas tinggi.

"Kami mengimbau masyarakat yang melintas untuk selalu berhati-hati, terutama saat turun hujan," kata Kapolsek Panggul, AKP Andi Salbi, di Trenggalek, Kamis.

Pengecekan dilakukan terhadap pohon-pohon yang sudah rapuh, rentan tumbang, serta memiliki dahan melintang ke tengah jalan yang berisiko bagi pengendara. Kegiatan identifikasi ini melibatkan TNI, BPBD, Trantibum, LMDH, serta sejumlah relawan.

"Dari hasil pemetaan, teridentifikasi setidaknya 33 pohon yang berisiko tinggi, terdiri atas jenis akasia sebanyak 26 pohon, johar empat pohon, mahoni satu pohon, mindi satu pohon, dan asem satu pohon," jelasnya.

Andi mengatakan bahwa temuan ini akan dikoordinasikan dengan instansi terkait, mengingat pengelolaan aset pohon berada di luar kewenangan kepolisian. Beberapa pohon yang dinilai rawan tersebut berada di kawasan hutan maupun di tepi jalan nasional.

"Tindak lanjut hasil pemetaan ini akan kami koordinasikan dengan instansi terkait yang berwenang untuk menentukan apakah perlu dipotong atau cukup dipangkas," ujarnya.

Menurut Andi, pemetaan pohon rapuh di jalan nasional wilayah Panggul hingga Pacitan ini sebagai langkah mitigasi potensi bencana hidrometeorologi, mengingat curah hujan yang mulai meningkat di wilayah Trenggalek.

Selain itu, kegiatan ini juga sebagai persiapan menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru 2025. Jalan raya Panggul merupakan jalur utama yang menghubungkan Trenggalek dan Pacitan, serta akses utama menuju sejumlah destinasi wisata.

"Saat libur Natal dan Tahun Baru 2025 biasanya ada peningkatan volume kendaraan yang signifikan. Kondisi ini seharusnya menjadi perhatian bersama agar tak ada korban, termasuk risiko dari pohon-pohon tua yang mulai rapuh," pungkasnya.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024