Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Indonesia Isyana Bagoes Oka mengatakan bahwa program gerakan orang tua asuh cegah stunting (Genting) menjadi salah satu langkah intensif pemerintah dalam upaya mengurangi stunting.
Ia menjelaskan, untuk memastikan sumber daya manusia berkualitas dengan mengurangi kasus stunting pada anak, telah dilaksanakan program gerakan orang tua asuh cegah stunting (Genting).
"Dari awal Desember gerakan Genting diluncurkan sudah dilakukan berbagai kunjungan lapangan. Sebab kami ingin memastikan secara langsung ini bisa berjalan dengan baik di lapangan dengan tidak terlalu banyak melakukan seminar serta diskusi saja, sehingga tidak menjadikan ini hanya acara seremonial sesuai arahan presiden," katanya.
Dia menjelaskan pula, untuk mencegah kualitas sumber daya manusia berkurang, maka harus dilakukan pencegahan stunting lebih awal sejak 1.000 hari kehidupan melalui pelaksanaan program Genting.
"Seperti di Lampung Tengah ini ada Badan Amil Zakat Nasional yang nantinya akan menjadi orang tua asuh yang memberikan makan bergizi untuk anak, dan ada Kimia Farma juga yang ikut serta mendukung. Ini menjadi hal yang penting sebab kalau anak sudah usia dua tahun maka akan sulit menangani stunting, oleh karena itu kami coba cegah sejak awal," katanya.
Menurut dia, penanganan stunting dan pelaksanaan program Geting tidak dapat dilakukan sendiri, melainkan perlu campur tangan semua pihak, salah satunya dari korporasi melalui program tanggung jawab sosialnya dapat membantu Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga dalam mencegah dan mengedukasi agar stunting tidak terjadi.
"Korporasi langsung saja program tanggung jawab sosialnya bisa berkolaborasi dengan kami, untuk mengetahui data keluarga rawan stunting di mana. Sehingga intervensi bisa dilakukan tepat sasaran, sebab data harus presisi agar program terlaksana tepat sasaran," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024