Peringatan hari lahir ke-148 pemimpin pendiri Pakistan, Muhammad Ali Jinnah, pada Rabu (25/12) dirayakan dengan dentuman meriam, upacara pergantian penjaga, dan sejumlah seminar.

Dikenal luas sebagai Quaid-i-Azam atau “Pemimpin Agung,” Jinnah lahir pada 25 Desember 1876 di kota pelabuhan Karachi. Ia memimpin gerakan kaum Muslim di India bersatu untuk mendirikan sebuah tanah air yang merdeka.

Gerakan itu mencapai puncaknya dengan terbentuknya Pakistan pada 14 Agustus 1947, setelah berakhirnya kekuasaan kolonial Inggris di anak benua India itu.

Hari peringatan dimulai dengan dentuman meriam di sejumlah ibu kota federal dan provinsi, diikuti upacara pergantian penjaga di makam Jinnah di Karachi. Pasukan dari Akademi Militer Pakistan mengambil alih tugas penjagaan.

Berbagai organisasi politik dan sosial menggelar serangkaian acara untuk memberikan penghormatan kepada pendiri negara yang wafat pada tahun 1948 di Karachi.

Dalam pesannya, Presiden Asif Ali Zardari dan Perdana Menteri Shehbaz Sharif berjanji untuk terus mengikuti visi Jinnah tentang "persatuan, keadilan, dan kesetaraan."

Zardari menegaskan kembali komitmennya terhadap harmoni antaragama, sikap saling menghormati, dan memberikan perlindungan atas hak-hak minoritas di negara tersebut.

Sharif menyampaikan bahwa Jinnah memimpikan Pakistan sebagai tempat di mana setiap warga negara dapat hidup dengan martabat, kebebasan, dan kesetaraan, tanpa memandang keyakinan atau etnisitas.

Sumber: Anadolu
 



 

Pewarta: Primayanti

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024