Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya menegaskan komitmennya untuk mempercepat penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) sebagai bagian dari strategis pemerintah daerah dalam memperkuat kualitas sumber daya manusia dan mewujudkan pemerataan pendidikan bagi seluruh anak.
"Jumlah anak tidak sekolah di Kubu Raya masih cukup mengkhawatirkan. Ini tentu menjadi perhatian dan tanggung jawab kita bersama," kata Sekda Kubu Raya Yusran Anizam saat membuka Diseminasi dan Diskusi Rencana Aksi Daerah Penanganan Anak Tidak Sekolah (RAD PATS) di Sungai Raya, Kamis.
Seperti diketahui, jumlah ATS di Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2025 tercatat cukup tinggi, yaitu sebanyak 8.435 anak. Penyebab utama putus sekolah tersebut beragam, termasuk faktor ekonomi, pernikahan usia muda, dan keterbatasan keluarga.
Untuk itu pemerintah daerah bersama berbagai instansi terkait sedang merumuskan rencana aksi untuk menangani anak tidak sekolah agar mereka dapat kembali bersekolah dan meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah tersebut.
"Dalam forum ini hadir pula narasumber dari Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, yang telah sukses menekan angka anak tidak sekolah melalui inovasi kebijakan pendidikan berbasis masyarakat. Kita ingin belajar dari daerah lain yang sudah berhasil sehingga melalui forum ini, kita bedah akar masalahnya dan diskusikan solusi konkret agar penanganan di Kubu Raya lebih cepat dan tepat sasaran,” tuturnya.
Ia menekankan percepatan penanganan anak tidak sekolah membutuhkan kolaborasi kuat antara pemerintah daerah, dunia pendidikan, masyarakat, dan lembaga nonpemerintah. Menurutnya, sinergi menjadi kunci agar tidak ada anak di Kubu Raya yang tertinggal dari hak pendidikannya.
"Harapan kita, semua anak di Kubu Raya bisa melanjutkan pendidikan. Tidak boleh ada anak yang putus sekolah. Kami mohon dukungan masyarakat agar bersama-sama mendorong anak-anak untuk terus belajar," katanya.
Lebih lanjut, Yusran menyebut pendidikan merupakan investasi jangka panjang bagi kemajuan daerah. Selain menjadi amanat konstitusi, pendidikan juga merupakan perintah agama yang menekankan pentingnya menuntut ilmu sepanjang hayat.
"Tidak ada jalan lain untuk memperbaiki kesejahteraan selain melalui pendidikan. Agama pun memerintahkan kita untuk menuntut ilmu hingga akhir hayat," katanya.
Ia menambahkan di tengah pesatnya globalisasi dan persaingan dunia kerja, anak-anak yang tidak memperoleh pendidikan yang layak akan kesulitan beradaptasi dan tertinggal dari kemajuan zaman.
"Kalau anak-anak tidak kita siapkan dengan pendidikan yang baik, mereka tidak akan mampu bersaing di masa depan," katanya.
Sebagai langkah konkret, Yusran mengungkapkan pemerintah daerah tengah berupaya menghadirkan Sekolah Garuda dan Sekolah Rakyat di Kubu Raya sebagai solusi alternatif untuk menampung lebih banyak anak dari keluarga kurang mampu.
"Dengan jumlah penduduk yang besar, tentu Kubu Raya membutuhkan tambahan fasilitas pendidikan. Kami akan dorong agar sekolah-sekolah ini bisa hadir di Kubu Raya demi mempercepat penanganan anak tidak sekolah," kata Yusran.
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2025