Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan, PT Freeport Indonesia belum mengajukan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) pascalongsor di tambang bawah tanahnya.

 

“Sampai sekarang kami belum ada revisi RKAB ya, untuk Freeport. Belum ada,” tutur Bahlil ketika ditemui setelah membuka acara Mineral dan Batu bara (Minerba) Convex di Jakarta, Rabu.

Bahlil menyampaikan bahwa saat ini Freeport sedang fokus untuk menata ulang pertambangannya setelah tambang bawah tanah di Grasberg Block Cave (GBC), Kabupaten Mimika, Papua Tengah longsor.

Aktivitas pertambangan di kawasan tersebut terhenti sejak longsor lumpur bijih basah terjadi di area tambang bawah tanah kawasan Grasberg Block Cave (GBC) Extraction 28-30 Panel, Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada 8 September 2025.

 

Setelah mengevakuasi jenazah tujuh pekerja yang terjebak di material longsor pertambangan, operasi di pertambangan tersebut masih dihentikan untuk evaluasi yang mendalam.

“Kita doakan agar apa yang dilakukan sekarang untuk penataan pasca musibah, bisa segera selesai,” katanya.

 

Terhentinya aktivitas produksi di kawasan tersebut lantas menyebabkan smelter Freeport yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur tidak memperoleh pasokan konsentrat.

“Akibat suplai konsentratnya belum maksimal, pasti smelternya terganggu. Nah, bagaimana smelternya bisa berjalan? Tunggu sampai evaluasi teknis dari kejadian kemarin di bawah tanah,” ujar Bahlil.

Sebelumnya, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas menyampaikan bahwa smelter Freeport yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur, tidak beroperasi karena tidak memperoleh pasokan konsentrat sejak longsornya tambang bawah tanah di Grasberg Block Cave (GBC).

“Sekarang operasionalnya bisa dikatakan berhenti karena konsentratnya nggak ada,” kata Tony Wenas ketika ditemui di sela acara Indonesia International Sustainability Forum (IISF), di Jakarta, Sabtu (11/10).

Implikasi terhentinya operasional tambang Freeport selama lebih dari sebulan terhadap realisasi produksi perusahaan akan segera dikalkulasi.

Tony menyampaikan bahwa yang menjadi fokus bagi Freeport saat ini adalah restorasi tambang setelah tuntasnya evakuasi tujuh korban.

“Mudah-mudahan kami bisa segera beroperasi walaupun tidak dalam kapasitas penuh, supaya bisa ada konsentrat yang kami produksi untuk dikirim ke smelter-smelter,” kata Tony.

Pewarta: Putu Indah Savitri

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2025