Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Christoper Nugroho menyatakan Kota Singkawang, Kalimantan Barat, telah menjalankan pembinaan ideologi Pancasila dengan baik serta secara sistematis dan berkelanjutan di seluruh jenjang pendidikan.

Saat melakukan kunjungan kerja di sejumlah sekolah di Singkawang, Senin, Christoper juga berdialog langsung dengan para siswa terkait pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Ia menilai pendekatan pendidikan karakter yang diterapkan Pemerintah Kota Singkawang berkontribusi signifikan terhadap capaian kota itu yang meraih predikat Kota Tertoleran Nasional selama tiga tahun berturut-turut.

"Penguatan ideologi yang dilakukan Pemkot Singkawang sangat mengesankan. Ini sejalan dengan Astacita Presiden untuk memperkuat Pancasila, HAM, dan demokrasi. Dan yang terpenting, penguatan itu dimulai dari sekolah," ujar Christoper.

Ia menjelaskan bahwa sebagai lembaga yang bertugas memastikan implementasi prioritas nasional, KSP perlu melihat langsung bagaimana pembinaan ideologi Pancasila dijalankan di daerah.

Dari hasil tinjauan lapangan, ia menilai Singkawang telah mampu membangun ekosistem pendidikan yang menanamkan karakter kebangsaan dari tingkat sekolah dasar hingga menengah atas.

"Singkawang menunjukkan konsistensi dalam menumbuhkan karakter kebangsaan. Ini bukan hanya soal kurikulum, tetapi budaya sekolah yang mendukung penguatan nilai Pancasila," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie mengatakan kunjungan KSP menjadi motivasi bagi pemerintah kota untuk terus memperkuat program pendidikan karakter.

Dia menegaskan pentingnya memadukan pemahaman teoritis mengenai Pancasila dengan perilaku nyata di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

"Kita ingin anak-anak tidak hanya menghafal pelajaran Pancasila, tetapi mampu mempraktikkan nilai-nilai setiap sila dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Menurutnya, keberagaman etnis dan budaya di Indonesia hanya dapat dirawat melalui penghayatan nilai persatuan sejak dini.

Oleh karena itu, pendidikan Pancasila menjadi bagian strategis dalam menjaga harmoni sosial sekaligus menangkal potensi provokasi yang dapat memecah belah masyarakat.

"Bangsa kita besar dan beragam. Pancasila telah terbukti mempersatukan kita. Jika tidak dirawat sejak dini, kita akan mudah terprovokasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," tegasnya.

Dia berharap Singkawang, yang dikenal memiliki tradisi toleransi kuat, dapat menjadi rujukan nasional dalam pembinaan ideologi Pancasila dan harmoni sosial di tingkat daerah.

"Kita ingin Singkawang menjadi Duta Pancasila di Indonesia agar daerah lain dapat mencontohnya," ujarnya.

Pewarta: Narwati

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2025