Medan (ANTARA Kalbar) -Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia, Sofjan Wanandi menilai perjanjian kemitraan komprehensif Indonesia-Uni Eropa (Comprehensive Economic Partnership Agreement=CEPA) akan menguntungkan dibandingkan ketika dengan China.
"Dinilai bisa menguntungkan karena produksi Indonesia tidak ada diproduksi di negara-negara Uni Eropa dan termasuk sudah jauh lebih berkembang majunya industri di negara itu dibanding Indonesia,"katanya di Medan, Selasa.
Dia mengatakan itu disela acara sosialisasi CEPA di Medan yang dihadiri berbagai kalangan mulai pengusaha, akademisi dan pejabat pemerintah daerah itu.
Dengan berbedanya produksi, maka ekspor Indonesia akan tidak terganggu, sementara dengan majunya industri di negara Uni Eropa, maka aliran investasi negara itu ke Indonesia akan semakin besar.
"Kondisi Indonesia-Uni Eropa berbeda dengan kerja sama Indonesia-China. Saya yakin CEPA akan menguntungkan Indonesia, tetapi memang masyarakat dan pengusaha nasional harus dipersiapkan dalam menyambut dan menghadapi CEPA itu,"katanya.
Wakil Kepala Delegas Uni Eropa Untuk Indonesia, Brunei Darusslam, dan Asean, Colin Crooks, mengatakan, hubungan Uni Eropa dan Indonesia semakin berkembang pesat sejak 2004.
UE (Uni Eropa), dewasa ini mitra dagang ketiga dan sumber penanaman modal asing kedua bagi Indonesia.
Hubungan yang mampu bertahan lama dan masih eksis di saat terjadi krisis mengindikasikan hubungan kerja sama bisa semakin membaik.
"CEPA dinilai bisa lebih membuat lebih baik hubungan UE dan Indonesia, bahkan mungkin bisa lebih baik dari hubungan ke negara lainnya seperti UE-Malaysia yang sudah cukup besar 45 miliar dolar AS,"katanya.
Dengan adanya CEPA, PMA dari UE di Indonesia bisa akan lebih besar dari 130 miliar dolar AS dewasa ini.
"PMA UE di Indonesia yang hanya 1,6 persen dari total PMA UE ke Asia masih sangat kecil,"katanya.
(E016)
Kemitraan Dengan Eropa Lebih Untung Dibanding China
Selasa, 18 September 2012 23:39 WIB