Jakarta (ANTARA Kalbar) - Bank Dunia menghibahkan dana 1,2 juta dolar Amerika Serikat untuk mendanai kemitraan global baru yang dibentuk untuk memperkuat kapasitas negara berkembang untuk membuat regulasi "biosafety" yang lebih efektif.
"Kemitraan ini akan membantu menjaga lingkungan sembari memperlengkapi negara-negara dengan peralatan yang dibutuhkan untuk akses yang aman bagi teknologi baru yang berpotensi mengurangi kemiskinan dan mempromosikan ketahanan pangan," kata Direktur Departemen Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Bank Dunia, Juergen Voegele, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Juergen Voegele memaparkan, Kemitraan untuk Penilaian dan Regulasi Risiko "Biosafety" merupakan kerja sama antara lembaga nirlaba Pusat Penilaian Risiko Lingkungan ("Center for Enviromental Risk Assessment"/CERA) dan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) untuk memperkuat dan meningkatkan penilaian risiko lingkungan dalam penerapan bioteknologi pertanian.
Selain itu, ujar dia, Kemitraan tersebut juga akan mendukung hingga sebanyak 10 negara yang terdapat di benua Amerika Latin, Afrika, dan Asia yang mengadopsi bioteknologi pertanian.
"Yang sama pentingnya adalah potensi dalam kerja sama ini untuk memberikan suara mitra bagi negara-negara berkembang, sebagaimana mempengaruhi dialog internasional," katanya.
Dengan hibah selama tiga tahun itu dari Fasilitas Hibah Pembangunan Bank Dunia, kemitraan akan menjadi komponen yang penting bagi usaha multilateral dalam rangka membangun kapasitas negara dalam penilaian risiko lingkungan berbasis sains guna memastikan bahwa perdagangan, pengujian, dan pengadopsian benih genetik yang telah dimodifikasi aman secara lingkungan.
Hibah tersebut juga diharapkan akan meningkatkan tambahan pendanaan sekitar 6,5 juta dolar AS baik dari sektor publik maupun swasta. Sejumlah negara awal yang terpilih untuk berpartisipasi dalam proyek tersebut mencakup Paraguay, Tanzania, Kenya, Bangladesh, dan Vietnam.
Sebelumnya, Wakil Presiden Boediono mendorong peningkatan produksi pertanian melalui modernisasi teknologi dan transformasi pertanian demi memaksimalkan pembangunan ekonomi berkelanjutan.
"Sektor pertanian selama ini memberikan kontribusi penting bagi perekonomian nasional sehingga perlu dapat perhatian," kata Wapres Boediono di Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) di Bogor, Selasa (25/9).
Menurut Wapres, pemerintah sedang menyiapkan program ketahanan pangan yang berkelanjutan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi secara signifikan, yaitu program ketahanan pangan melalui peningkatan produksi pertanian.
(M040)
Bank Dunia Hibahkan 1,2 Juta Dolar untuk "Biosafety"
Sabtu, 29 September 2012 22:29 WIB