Pontianak (ANTARA Kalbar) - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Kalimantan Barat mengharapkan pemerintah melanjutkan moratorium hutan yang akan berakhir tahun 2013 guna menyelamatkan hutan provinsi itu dari kehancuran akibat pengembangan sawit dan hutan tanaman industri.
"Selama 14 hari kami melakukan tur keliling Pulau Kalimantan yang tergabung dalam `Kepak Sayap Enggang`, telah melihat bagaimana kehancuran hutan akibat pengembangan perkebunan sawit dan HTI," kata Kepala Divisi Riset dan Dokumentasi WALHI Kalbar Hendrikus Adam di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan, dalam melakukan tur tersebut, pihaknya telah menyaksikan kehancuran hutan di Kalimantan akibat pengembangan perkebunan sawit dan HTI.
"Kami menyaksikan bagaimana hutan dan gambut Kalimantan Barat dihancurkan untuk perkebunan sawit dan HTI. Hutan di lereng-lereng bukit ditebang sehingga merusak hulu sungai sebagai sumber air bersih warga pedesaan di Marau, Kabupaten Ketapang sedangkan hamparan gambut di Kuala Labai, Ketapang juga dihancurkan akibat pembuatan kanal-kanal yang akan melepas karbon dioksida penyebab pemanasan global," ujarnya.
sebelumnya, Pemerintah pernah menerbitkan Inpres No 10/2011 mengenai penundaan izin tebang hutan sementara selama dua tahun untuk kawasan hutan primer dan gambut.
Menurut Hendrikus Adam, moratorium untuk hutan itu akan berakhir tahun 2013 itu harus dilanjutkan dan tidak dibatasi waktu karena jangka waktu dua tahun pelaksanaannya belum mampu menghentikan deforestasi.
"Moratorium hutan harus mampu menyelamatkan hutan-hutan yang kaya keanekaragaman hayati yang kini diperebutkan perusahaan untuk memperoleh hak konsesi," kata Hendrikus.
Menurut catatan Walhi Kalbar, dalam kurun 13 tahun terakhir telah terjadi 6.632 bencana terkait ekologi.
Data Walhi Kalbar, mencatat sejak tahun 2008 hingga 2011 tercatat sekitar 280 konflik antara masyarakat yang berusaha mempertahankan tanahnya agar tidak digarap oleh pihak investor di bidang pengembangan perkebunan sawit di provinsi itu. Sementara, sepanjang 2011 saja sudah terjadi 60 konflik antara masyarakat dan pihak perkebunan sawit di Kalbar.
(A057)
Walhi: Lanjutkan Moratorium Untuk Selamatkan Hutan Kalbar
Selasa, 9 Oktober 2012 15:32 WIB