Beirut (ANTARA
News) - Demonstran yang kebanyakan menghadiri pemakaman pejabat senior
keamanan Lebanon yang tewas dalam bom mobil Jumat pekan lalu, berusaha
menyerbu kantor Perdana Menteri Najib Miqati di bagian tengah ibu kota
Lebanon itu.
Polisi menyemprotkan gas air mata guna membubarkan massa yang marah
dan menuntut pengunduran diri perdana menteri serta pemerintah setelah
pemboman yang menewaskan delapan orang, termasuk Kepala Departemen
Penerangan Pasukan Keamanan Dalam Negeri Lebanon Wissam El Hassan, dan
melukai lebih dari 85 orang lagi, kata reporter Xinhua.
Juga terdengar suara tembakan ke udara oleh polisi, kata beberapa
saksi mata sebagaimana dilaporkan Xinhua, Senin pagi. Beberapa orang
cedera akibat bentrok antara polisi dan demonstran, Minggu.
Pada Sabtu, Najib Miqati mengajukan pengunduran diri, tapi
belakangan membatalkan keputusannya atas permintaan Presiden Michel
Suleiman.
Ia menjelaskan, Suleiman meminta kerangka waktu agar dia bisa
berkonsultasi dengan anggota pemerintah mengenai keputusan pengunduran
diri Miqati.
Pengunduran diri perdana menteri itu dilakukan, setelah sidang luar
biasa kabinet di Istana Baabda, yang diadakan setelah tewasnya El
Hassan.
"Ini adalah masalah nasional dan kami sangat ingin memelihara negara
ini. Kami tak ingin meninggalkan Lebanon dalam kevakuman," kata
Suleiman.
(C003)
Kantor PM Lebanon Diserbu Demonstran
Selasa, 23 Oktober 2012 7:27 WIB