Jakarta (ANTARA Kalbar) - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan senjata rakitan, yang ditemukan pasukan pengamanan presiden (Paspampres) sebelum ibadah Shalat Ied berlangsung di Masjid Istiqlal, tidak dapat "dioperasikan".
"Itu dia buat sendiri untuk 'mainan', jaga-jaga kalau ada kejadian itu dipakai untuk 'menakut-nakuti'," kata Kombes Rikwanto di Jakarta, Jumat.
Paspampres, yang sedang berjaga sebelum kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Masjid Istiqlal, mengamankan seorang pria berinisial Sdm ( lahir 15 Juni 1972)karena kedapatan membawa satu senjata rakitan dan sejumlah benda mencurigakan ketika hendak masuk ke dalam masjid.
Sdm langsung diamankan petugas Paspampres setelah melewati mesin pendeteksi (metal detector) di pintu masuk Al-Fatah.
Setelah dilakukan pemeriksaan, polisi menemukan delapan mur baut, tiga benda mirip kepala anak panah dan dua sekrup. Selain itu, di dalam tas Sdm juga ditemukan satu KTP atas nama Sdm, fotokopi surat Akte Kelahiran, Kartu Osis, uang tunai Rp300 ribu dan 26 buah mangga. Pada KTP tersebut tertera sebuah alamat di Pejambon, Tegal, Jawa Tengah.
Hingga Jumat siang, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap Sdm guna mengetahui motif dan keterangan apakah Sdm mengalami ganguan kejiwaan atau tidak.
"Untuk dugaan gangguan kejiwaan masih kami dalami dan pemeriksaan lebih lanjut masih terus dilakukan," katanya.
(F013)
Polisi: Senjata di Masjid Istiqlal untuk Mainan
Jumat, 26 Oktober 2012 17:24 WIB