Banjarmasin (Antara Kalbar) - Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) Eko Budiyono menyatakan, Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebagai Regional Champion merupakan program untuk mentransformasikan BPD seluruh Indonesia menjadi bank terkemuka di daerah masing-masing.
Sejak diluncurkannya BPD Regional Champion (BRC) oleh Bank Indonesia (BI), 21 Desember 2010, BPD yang selama ini berada di bawah bayang-bayang perbankan nasional dapat berperan maksimal dalam peningkatan kemampuan melayani masyarakat, kata Eko Senin di Banjarmasin.
BPD Regional Champion sejatinya merupakan sebuah visi untuk mentransformasikan BPD seluruh Indonesia menjadi bank terkemuka di daerahnya masing-masing.
Melalui produk dan layanan kompetitif dengan jaringan luas yang dikelola secara professional dalam rangka mendorong prtumbuhan ekonomi global.
Mendukung tercapainya sasaran BPD sebagai regional champion, maka dalam setiap tahapan implementasinya mengacu pada tiga pilar penopang bagi terwujudnya BRC.
Ketiga pilar tersebut adalah: Ketahanan kelembagaan yang kuat; kemampuan sebagai Agent of Regional Development; dan kemampuan melayani kebutuhan masyarakat.
Dia menjelaskan, ketiga pilar tersebut berdiri di atas landasan yang kokoh, yaitu berupa penerapan manajemen risiko yang sesuai best practices, dan implementasi tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance.
Sedangkan visi BRC adalah "menjadi bank terkemuka di daerah melalui produk dan layanan kompetitif dengan jaringan luas yang dikelola secara profesional dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi regional¿.
Progres pencapaian BRC di BPD seluruh Indonesia, hingga triwulan IV, atau posisi Desember 2012 dari beberapa indikator, ada beberapa yang mengalami perubahan dan menunjukkan ke arah pencapaian BRC.
Progress pencapaian BRC utnuk pilar 1 (ketahanan kelembagaan yang kuat) hingga posisi Desember 2012, 12 BPD telah memiliki modal inti diatas Rp1 triliun.
Sebanyak 15 BPD telah memiliki CAR di atas 15 persen, 22 BPD telah memiliki ROA di atas 2,5 persen, 15 BPD telah memiliki BOPO dibawah 75 persen, dan 1 BPD telah memiliki NIM dibawah 5,5 persen.
Progress pencapaian BRC untuk Pilar 2 (kemampuan sebagai Agent of Regional Development) hingga posisi Desember 2012; sebanyak 19 BPD mencapai pertumbuhan kredit min 20 persen, 4 BPD berhasil mencapai proporsi kredit produktif min 40 persen, dan 17 BPD telah berhasil mencapai LDR diatas 78 persen.
Eko yang juga Direktur Utama Bank DKI mengemukakan, penyaluran kredit saat ini masih didominasi oleh kredit konsumsi, upaya untuk mendorong sektor riil di daerah mulai ditingkatkan dengan berbagai skema kredit.
Diantaranya, melalui perkembangan lingkage program sudah mulai meningkat, dan 6 BPD telah menjadi APEX BPR.
Progress pencapaian BRC untuk pilar 3 (kemampuan melayani kebutuhan masyarakat), sampai dengan posisi Juni 2012 : Sebagian besar BPD telah berupaya memperluas jaringan kantor maupun membuka kedai layanan kredit mikro.
Hingga Desember 2012 jumlah kantor layanan BPDSI sebanyak 3.872, dengan jumlah ATM sebanyak 3.037 mesin ATM.
Pelaksanaan program peningkatan kualitas SDM dilakukan melakui pendidikan dan pelatihan oleh BPD, dilaksanakan baik secara internal maupun bekerjasama dengan lembaga pendidikan dan Asbanda.
Dalam rangka financial inclusion BPD juga telah meluncurkan produk TabunganKu, Tabungan Simpeda, Kartu Pegawai Elektronik (sekaligus ATM), kredit multiguna dan beberapa kredit unggulan lainnya.
Secara umum jaringan BPD berada di Kabupaten. Perluasan ke tingkat Kecamatan masih terus dilakukan untuk memberikan pelayanan yang seuas-luasnya bagi masyarakat, khsusnya untuk masyarakat di pedesaan.
Asbanda: 'Regional Champion" Dorong BPD Jadi Bank Terkemuka
Selasa, 26 Maret 2013 12:22 WIB