Pontianak (Antara Kalbar) - Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat mencatat minat masyarakat untuk menempatkan dana dan memperoleh fasilitas pendanaan dari industri perbankan di wilayah itu mengalami peningkatan.
"Ini menunjukkan bahwa berbagai upaya yang telah dilakukan Bank Indonesia bersama dengan perbankan dalam rangka meningkatkan industri perbankan, memberi hasil yang cukup menggembirakan," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalbar, Hilman Tisnawan saat pembukaan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tamara Dana Khatulistiwa di Pontianak, Selasa.
Ia melanjutkan, perkembangan dan kinerja yang cukup baik dari industri perbankan di Kalbar terlihat dari aset yang tumbuh cukup pesat. Aset bank umum misalnya, tumbuh sebesar 14,06 persen (yoy) dibandingkan tahun 2012 menjadi sebesar Rp37,54 triliun pada Maret 2013.
Sedangkan untuk BPR, tumbuh sebesar 8,11 persen (yoy) dibandingkan tahun 2012 menjadi sebesar Rp935,47 miliar.
Perkembangan aset perbankan tersebut didorong oleh penambahan jaringan kantor yang relatif pesat. Pada Maret 2013, terdapat 20 kantor pusat (BPR dan PT BPD Kalimantan Barat), 78 kantor cabang (BPR dan bank umum), 185 kantor cabang pembantu, 90 kantor kas serta 132 kantor unit bank di Kalbar.
"Fungsi intermediasi perbankan di Kalbar juga terus membaik," kata dia. Rasio penyaluran kredit terhadap penghimpunan dana pihak ketiga atau "loan deposit ratio" (LDR) saat ini berada di level 79 persen untuk bank umum dan 66,04 persen untuk BPR.
Rasio LDR BPR lebih rendah dibandingkan bank umum karena memperhitungkan juga jumlah modal inti BPR.
Sementara pada posisi Maret 2013, penyaluran kredit oleh perbankan di Kalbar mencapai Rp29,65 triliun, rinciannya dari bank umum Rp29,1 triliun dan BPR Rp555,53 miliar. Kredit tersebut tumbuh sebesar 24,69 persen. Kredit bank umum tumbuh sebesar 28 persen, sedangkan BPR 2,04 persen.
Di sisi lain, penghimpunan dana pihak ketiga tumbuh lebih lambat dibanding kredit yakni 10,79 persen menjadi Rp35,74 triliun. Pertumbuhan DPK Bank Umum lebih besar dibandingkan BPR, yaitu mencapai 12,30 menjadi sebesar Rp 32,41 triliun, sementara BPR tumbuh 3,39 persen menjadi Rp723,52 miliar.
Akses pembiayaan untuk sektor UMKM dari bank umum juga meningkat dari tahun sebelumnya yang diindikasikan oleh pertumbuhan kredit sebesar 25,23 persen menjadi sebesar Rp7,65 triliun.
"Angka tersebut mencapai 29,69 persen dari total kredit yang disalurkan oleh bank umum di Kalbar," tutur Hilman Tisnawan.
Namun, ia mengingatkan risiko kredit yang harus tetap dijaga. Pada Maret 2013, rasio kredit macet untuk bank umum mencapai 1,44 persen, sedikit meningkat dibanding Maret 2012 sebesar 0,98 persen. Sedangkan BPR, naik signifikan menjadi 6,17 persen dibanding tahun lalu, 3,55 persen.
BPR Tamara Dana Khatulistiwa merupakan BPR ke 10 yang ada di Kota Pontianak, atau ke-20 di Kalbar.
(T011/C004)
BI: Minat Masyarakat Kalbar Manfaatkan Perbankan Meningkat
Selasa, 7 Mei 2013 15:11 WIB