Pontianak (Antara Kalbar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat memperkirakan kabut asap karena kebakaran lahan diperkirakan akan terjadi pada kisaran September hingga Oktober.
"Sebelum ini terjadi, maka perlu dilakukan pencegahan terlebih dahulu," kata Plt Kepala BPBD Provinsi Kalbar, Syawal Bondoreso saat dihubungi di Pontianak, Selasa.
Ia melanjutkan, pencegahan dilakukan diantaranya dengan sosialisasi tentang kebakaran hutan dan lahan di beberapa daerah yang mempunyai jumlah titik panas terbanyak.
Ia menambahkan, hal itu agar ketika terjadi kebakaran hutan dan lahan yang dapat memicu terjadinya kabut asap, bisa diatasi sejak dini.
Syawal mencontohkan kabupaten dengan titik panas terbanyak seperti Kabupaten Kubu Raya, Ketapang, Sintang, Sanggau, Bengkayang dan Melawi.
Sebelumnya, ia juga telah mengikuti evaluasi dari rapat empat gubernur di Kalimantan yang digelar di Kalimantan Tengah.
Syawal mengatakan, evaluasi tersebut juga untuk mengantisipasi masalah kabut asap terjadi seperti di Riau. Ia mengakui, kendala dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan adalah pengawasan.
"Karena ketika ada kejadian kebakaran hutan, datang ke kawasan ternyata sudah tidak ada lagi, sehingga untuk penerapan sanksi pun tidak bisa. Ini yang menjadi masalah kita," katanya.
Sementara untuk mengantisipasinya, telah dibuat posko-posko gabungan dari pasukan Manggala Agni, termasuk dari perusahaan. Sedangkan pihak pemerintah sebagai koordinator agar yang dilakukan berupa pengawasan dan pencegahan secara terpadu.
Ia mengatakan, ada 13 perusahaan yang bekerja sama dengan Manggala Agni untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan.
BPBD : Kabut Asap Kalbar Diperkirakan September - Oktober
Selasa, 20 Agustus 2013 14:42 WIB