Pontianak (Antara Kalbar) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) saat ini butuh bantuan dari pemerintah pusat dalam meningkatkan pelayanan air bersih, kata Direktur PDAM Sintang, Kalimantan Barat, Susanti.
"Kami akan menyampaikan bisnis plan (rancangan) lima tahun ke depan untuk penyehatan PDAM Sintang," kata Susanti saat dihubungi di Sintang, Jumat.
Ia menjelaskan bisnis plan lima tahun ke depannya dalam penyehatan PDAM Sintang itu akan dibahas bersama DPRD dan Pemerintah Kabupaten Sintang sebagai pemilik PDAM.
Dia menginginkan bisnis plan itu nantinya benar-benar untuk program penyehatan bukan seperti sekarang hanya untuk membantu operasional saja.
Pemkab Sintang hanya memberikan bantuan penyertaan modal sebesar Rp2,5 miliar, yang hanya habis untuk operasional listrik dan bahan bakar minyak saja.
"Bantuan sebesar itu juga tidak cukup untuk perbaikan peralatan PDAM yang sudah banyak rusak," ungkapnya.
Menurut dia saat ini pendapatan PDAM Sintang dari pelanggan hanya berkisar Rp350 juta per bulan. Dana itu hanya cukup untuk pembayaran gaji pegawai dan operasional-operasional kecil.
Sementara kondisi peralatan PDAM Sintang seperti pipa telah banyak yang rusak, sehingga banyak terjadi kebocoran dan harus segera diganti.
"Memang PDAM Sintang tidak membeli bahan baku air, tetapi untuk menggerakannya diperlukan peralatan dan biaya, termasuk menggunakan generator set untuk mendorong air ke pelanggan," katanya.
Dalam kesempatan itu, Direktur PDAM Sintang menambahkan untuk operasional BBM saja per bulan mencapai Rp80 juta, sehingga dibutuhkan perencanaan yang matang demi penyehatan PDAM Sintang.
(A057/N005)
PDAM Sintang Butuh Bantuan Pusat
Jumat, 30 Mei 2014 16:32 WIB