Banjarmasin (Antara Kalbar) - Sekretaris Jenderal Persatuan Wartawan Indonesia (Sekjen PWI) Handry Chairuddin Bangun mengatakan, keberpihakan pers ada yang menilai masih wajar.
"Namun keberpihakan tersebut hendaknya dalam kemasan yang santun," ujarnya saat puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Daerah Kalimantan Selatan, di kampus Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin, Sabtu.
Sekjen PWI mengemukakan itu berkaitan banyaknya pertanyaan tentang sikap pers terhadap pemilihan presiden dan wakil presiden (pilres & pilwapres) 9 Juli 2014.
Ia menyatakan, pada dasarnya pers itu murni dan independen, namun masih ada yang menggap wajar bila terjadi keberpihakan, asalkan dengan kemasan santun.
"Keberpihakan itu memang tak bisa dipungkiri, terlebih bagi media partisan. Hanya saja kita harapkan keberpihakan tersebut tetap dalam batas-batas kesantunan," tandasnya.
"Sebab tanpa kesantunan bisa menimbulkan permasalahan yang sama-sama tidak kita inginkan bersama. Karena tidak semua warga masyarakat bisa mencerna dengan baik produk pers tersebut," lanjutnya.
Pada kesempatan tersebut, dia juga meminta, agar Pengurus PWI Kalsel memberi pembelajaran kepada warga masyarakat supaya mereka itu melek media (media literasi).
"Dengan melek media, sehingga mereka (warga masyarakat) mampu memilah informasi atau pemberitaan agar tidak terjebak dalam hal-hal yang tidak baik. Karena itu media literasi itu penting," demikian Hendry Ch Bangun.
PWI: Keberpihakan Pers Wajar Asal Santun
Sabtu, 21 Juni 2014 23:52 WIB