Ngabang (Antara Kalbar) - Pemerintahan Desa Kayu Tanam Kecamatan Mandor Kabupaten Landak sempat terhambat akibat kepala desa sudah beberapa bulan tidak ada di tempat dan dicari keluarga dan masyarakat. Untuk sementara pemerintahan desa diambil alih sekretaris desa sebagai pelaksanan tugas (Plt).
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Landak Alessius Asnanda, Rabu (2/7) dikonfirmasi membenarkan adanya masalah di desa Kayu Tanam itu, karena kepala desanya tidak ada ditempat.
"Kades Kayu Tanam Maria sejak saya jadi camat Mandor dulu, orangnya bagus kinerjanya termasuk laporan administrasi desa. Tapi sejak 2013 belakangan ini ada masalah. Kami pernah panggil sekdes dan ketua BPD bertanya soal kadesnya, mereka bilang juga mencari," ungkap Alessius.
Menurut Alessius, masalah kepala desa Kayu Tanam terkuak sejak penyusunan APBDes Februari 2014. Karena lambat, pihaknya memanggil sekdes dan ketua BPD, karena Maret harus disahkan untuk pencairan dana tahap pertama.
"Rupanya, pengakuan sekdes dan ketua BPD, keterlambatan akibat kepala desa tidak ada di tempat sehingga tidak bisa tandatangan. Semua mencari kepala desa termasuk keluarganya. Dikabarkan berada di Ketapang,"kata Alessius.
Alessius mengatakan, dengan kondisi yang ada sehingga diambil langkah memfungsikan sekdes menjadi Plt sejak April 2014 sampai sekarang. Karena untuk ambil kendali pemerintahan desa jika memang kepala desa berhalangan.
"Masa jabatan kades memang tahun ini berakhir. Tapi pilkades baru akan digelar 2015. Yang jelas keberadaan ibu Maria, kades Kayu Tanam, semua pihak mencarinya termasuk suaminya," ungkap Alessius.
Ia menambahkan, pernah kades yang bersangkutan membuat surat pengunduran diri. Tapi tidak ada tandatangannya, sehingga tidak bisa diproses. "Kami juga belum memanggil menggunakan surat. Karena laporan camat ke kita juga belum ada," kata Alessius.
Alessius mengatakan, beberapa hari ini ada informasi polisi melakukan penyidikan kasus tindak pidana korupsi tentang proyek cetak sawah di Desa Kayu Tanam.
"Tapi apakah ada kaitannya soal kasus itu. Kami juga tidak tahu, yang jelas untuk sementara ini kami berharap sekdes sebagai Plt kepala desa bisa menjalankan roda pemerintahan desa itu," tukas Alessius.