Surabaya (Antara Kalbar) - Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro meminta Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran baik di Jatim, Yogyakarta dan Jakarta menjadi pioner atau contoh bagi universitas lain dalam penerapan mata kuliah Bela Negara yang wajib diikuti para mahasiswa.
"Bela Negara adalah cinta tanah air, sadar akan bangsa dan negaranya dan rela berkorban apabila diperlukan oleh bangsa dan negaranya," kata Purnomo Yusgiantoro di acara orasi ilmiah dalam rangka Dies Natalis ke-55 UPN Veteran Jatim, di Gedung Giri Loka UPN Jatim, Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, pentingnya masalah pertahanan dan keamanan dalam perjalanannya mengawal pembangunan Nasional, menjadikan Bela Negara menjadi materi kuliah yang perlu ditanamkan kepada para mahasiswa di perguruan tinggi.
Saat ini, lanjut dia, berkembang ancaman tidak hanya ancaman militer, melainkan juga ancaman "cyber crime" atau tindak kejahatan internet, teroris, narkoba dan lainnya.
"Semua itu menjadi ranah pertahanan dan keamanan," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, pentingnya posisi silang Indonesia yang diapit dua benua dan dua pulau, membuat Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia sering dilewati oleh kapal-kapal perdagangan dari negara-negara lain.
Ancaman-ancaman ini, lanjut dia, perlu ditanggulangi dengan cara "hard power" (perang) dan "soft power" (diplomatik).
Ilmu pertahanan sendiri, lanjut dia, sebenarnya merupakan kombinasi dari "hard power" dan "soft power" yang dirangkum dalam wadah "smart power". Tentunya itu bisa dilakukan di perguruan tinggi.
"Tidak semua diselesaikan dengan 'hard power', kita siap perang. Tapi seyogyanya dilakukan dengan cara 'smart power'. Di mana dalam perkembangannya di perbatasan Negara, sering terjadi banyak konflik dan sengketa, maka tentunya diperlukan 'smart power'.
Untuk itu, kata dia, sudah sepatutnya memberi porsi yang besar pada pendidikan pertahanan yang lebih tinggi, salah satunya membuka jalur baru pendidikan ilmu pertahanan sebagai ilmu terapan.
"Untuk itu, kami mendorong UPN khususnya di Jatim menjadi kampus Bela Negara yang siap menerapkan ilmu pertahanan," katanya.
Sementara itu, Rektor UPN Veteran Jatim Teguh Soedarto mengatakan implementasi sebagai kampus Bela Negara sudah dirintis UPN veteran Jatim sejak dua tahun lalu.
"Salah satunya dengan mewujudkan penerapan materi kuliah ilmu pertahanan pada mahasiswa semester tiga dengan bobot 3 SKS. Semua mahasiswa wajib mengikuti," katanya.
Menhan Minta UPN Veteran Terapkan Bela Negara
Sabtu, 5 Juli 2014 12:19 WIB