Singkawang (Antara Kalbar) - Para tokoh agama di Kota Singkawang sepakat untuk meningkatkan rasa toleransi dan kerukunan antarumat beragama di kota itu, menanggapi serangan teroris yang terjadi di Paris beberapa waktu lalu.
Pernyataan itu dituangkan dalam kegiatan diskusi kebangsaan yang diselenggarakan DPD Partai Nasdem Kota Singkawang dalam dialog kebangsaan bersama tokoh agama dan mahasiswa dalam rangka ulang tahun Partai Nasdem ke-4 di Singkawang Barat, Kota Singkawang, Jumat.
"Negara Indonesia bukan negara yang satu ragam dan bukan satu jenis, namun terdiri dari beratus-ratus macam suku bangsa dengan berbagai masing-masing perbedaan," kata Ketua MUI Singkawang, Arnadi Arkan.
Atas perbedaan itu, dirinya mengingatkan agar kita tidak boleh membandingkan agama, namun harus saling hormati menghormati.
Dia menjelaskan, adanya berbagai macam suku dan bangsa adalah bertujuan untuk saling mengenal. Di dalam konsep Islam, haram hukumnya membunuh suatu nyawa tanpa alasan yang tepat.
"Membunuh hewan saja dilarang, apalagi berbuat salah kepada orang lain walaupun bukan muslim maka dosanya sama," tuturnya.
Untuk itu, dia meminta semua pihak dapat mewujudkan Singkawang menjadi daerah yang toleran. "Apalagi Singkawang termasuk kota ketiga yang paling toleran se-Indonesia," jelasnya.
Sementara Pendeta Matheos Mao, yang merupakan tokoh agama Kristen mengatakan, peran tokoh agama sangat penting sekali. "Bagaimana umat Tuhan menghormati, agama manapun dan dari suku manapun," katanya.
Menurutnya, kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama, hubungan negara dan agama, agama antara manusia dengan tuhan, tapi pemerintah hubungannya antara manusia dengan suatu lingkungan bersama.
Dia menjelaskan, revolusi mental intinya pada tokoh agama, dan sesuai pasal 29 UUD 1945 memberikan jaminan kepada siapa saja.
"Agama sangat berperan penting dalam membangun bangsa dan negara, semua agama tidak pernah mengajarkan yang salah, kalau yang salah berarti orangnya bukan agama," katanya.
Dia mengingatkan, jika Singkawang adalah rumah kita. "Kalau Singkawang aman berarti kita aman," ujarnya.
Sementara Pandita Jimmy, Tokoh Agama Buddha mengajak semua pihak untuk saling menghargai.
"Mari kita saling bekerja sama dan saling menjalin keharmonisan antar agama dan suku, masing-masing melakukan hal yang bermanfaat bagi orang banyak," katanya.
Sementara Ketua DPD Partai Nasdem Kota Singkawang, Sumberanto Tjitra berharap rasa kebangsaan, sebagai warga negara Indonesia yang memiliki peran dan tanggung jawab yang sama.
Sebuah pemikiran rasa kebersamaan dan rasa menghargai sesama merupakan peran dan wujud tanggung jawab kita.
"Yang ingin kita wujudkan sesama anak bangsa, kerukunan kebersamaan dan tingkat toleransi rasa persatuan bangsa Indonesia, yang kita inginkan bangsa yang besar, hebat dan maju semua anak bangsa," tuturnya.
(KR-RDO/N005)
Tokoh Agama Singkawang Tingkatkan Toleransi Dan Kerukunan
Jumat, 20 November 2015 20:02 WIB