Pontianak (Antara Kalbar) - Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik Sofyano Zakaria menyatakan migrasi atau perpindahan pemakaian bahan bakar minyak jenis solar ke dexlite berdampak meringankan beban subsidi.
"Dengan begitu, Pertamina telah bekerja keras dan mampu meringankan beban pemerintah dalam hal berkurangnya subsidi negara untuk BBM khususnya subsidi solar," kata Sofyano Zakaria saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Ia menilai program yang telah dilakukan oleh Pertamina, sudah cukup bagus dalam menekan besaran subsidi oleh negara untuk BBM.
"Artinya apa yang telah dilakukan Pertamina, yakni sedikit bicara tetapi telah banyak berbuat," ungkapnya.
Berdasarkan data Pertamina, pemakain BBM dexlite sebesar 200 ribu liter/hari atau telah meringankan subsidi BBM solar sebesar 15 persen.
Sebelumnya, akhir Juni 2016, PT Pertamina (Persero) Kalbarteng, telah meluncurkan BBM jenis dexlite, yakni produk bahan bakar diesel non subsidi terbaru.
Dexlite merupakan bahan bakar diesel yang memiliki spesifikasi, kualitas, dan harga di antara Pertamina dex dan solar dengan angka cetana 51 atau lebih tinggi dari solar dengan cetana 48, kata Retail Fuel Marketing Manager Region VI Kalimantan, Asep Wicaksono.
Selain itu, kandungan sulfur dexlite hanya maksimum 1.200 ppm, dibandingkan dengan solar yang maksimum 2.000 ppm, jelasnya.
"Sehingga dengan karateristik tersebut dexlite sangat cocok untuk kendaraan-kendaraan diesel modern, seperti toyota kijang innova diesel, isuzu phanter, dan kendaraan double cabin 4x4 lainnya," ungkapnya.
Ia berharap BBM dexlite menjadi alternatif pilihan bagi konsumen yang menginginkan bahan bakar lebih baik dari produk BBM jenis solar dengan harga yang lebih terjangkau," ujarnya.
(U.A057/N002)
Puskepi: Migrasi Solar Ke Dexlite Ringankan Subsidi
Senin, 1 Agustus 2016 11:13 WIB