Jakarta (Antara Kalbar) - Firma analitis Sensor Tower menyatakan Pokemon
Go memimpin pendapatan game telepon seluler dengan meraup pendapatan
kotor lebih dari 200 juta dolar AS atau sekitar Rp2,6 triliun sebulan
setelah peluncuran.
Pendapatan itu dua kali lipat dari hasil
game Clash Royale setelah 30 hari pertama peluncuran, dan juga dua kali
dari perolehan Candy Crush Soda Saga pada sebulan pertama
ketersediaannya.
Pendapatan Pokemon GO berasal dari pembelian
aplikasi dari para pemain. Di antara item yang ditawarkan adalah Poke
Balls, yang digunakan untuk melempar Pokemon dalam usaha menangkap
mereka.
Para pemain juga membayar untuk beberapa item yang menarik Pokemon seperti Lure dan Incense.
Pendapatan Pokemon GO diprediksi terus meningkat bersamaan dengan peluncuran game di lebih banyak negara.
Peluncuran
Pokemon GO di Jepang pertengahan bulan lalu mempertajam tren kenaikan
itu. Dan pada Sabtu (6/8) game itu resmi meluncur di 15 negara Asia
lainnya, termasuk Indonesia.
Para penggemar Pokemon di
negara-negara lain seperti China, Korea dan India masih menunggu kabar
dari Niantic untuk meluncurkan Pokemon GO di wilayah mereka, demikian
seperti dilansir laman Phone Arena.
Belum Lama Meluncur, Pokemon Go Raup 200 Juta Dolar AS
Senin, 8 Agustus 2016 23:23 WIB