Pembangunan Jembatan Paralel Landak Sudah Ditender
Rabu, 21 Desember 2016 5:41 WIB
Pontianak (Antara Kalbar) - Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menyatakan rencana pembangunan Jembatan Paralel Landak guna mengurai kemacetan di jalur itu sudah memasuki tahap tender.
"Hari ini saya bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono meninjau Jembatan Landak, dan melakukan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) atau nota kesepahaman rencana pembangunan Jembatan Paralel Landak," kata Sutarmidji di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan, awalnya penandatanganan itu direncanakan dilakukan di Kementerian PUPR di Jakarta, tetapi karena berkas MoU-nya sudah siap, sehingga langsung saja ditandatangani di lokasi rencana pembangunan Jembatan Paralel Landak itu.
Menurut dia, proyek pembangunan Jembatan Paralel Landak sudah ditender oleh pemerintah pusat. Pihaknya akan memulai pembangunan jalan dari Jembatan Kapuas I hingga ke Jembatan Paralel Landak.
Ia menyatakan kesiapan Pemkot Pontianak untuk mendukung pembangunan Jembatan Paralel Landak secepatnya. "Kami akan mempersiapkan segala sesuatu yang menjadi kewajiban Pemkot, mulai dari penyelesaian masalah pembebasan lahan, pembuatan jalan hingga drainase," katanya.
Kajiannya akan disiapkan, seperti Feasibility Study (FS) dan Detail Engineering Design (DED)-nya. Kemudian dari Jalan Tanjung Raya II ke Jalan Ya`m Sabran hingga ke Jembatan Landak yang baru akan ada perubahan-perubahan aturan lalu lintas.
"Mudah-mudahan ini segera diselesaikan oleh Dinas PU Kota dan Provinsi Kalbar serta Balai Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Nasional (BP2JN), karena ini bagian dari penataan kawasan Pontianak Timur dan Utara yang menjadi prioritas ke depan," jelasnya.
Pemkot juga dikatakannya, akan terus berupaya untuk mengurai kemacetan yang ada. Namun kondisi saat ini, pertumbuhan kendaraan roda dua dan empat tidak dibarengi dengan pertumbuhan jalan yang ada di kota. Sehingga untuk mengurainya perlu pembangunan Jembatan Paralel Landak dan Jembatan Kapuas III.
"Termasuk penyeberangan fery yang sudah ada, mudah-mudahan ke depan masih ada solusi-solusi lain dalam rangka pembangunan Pontianak sebagai kota baru," imbuhnya.
Semua itu diakuinya, dilakukan pemerintah untuk kenyamanan seluruh masyarakat Pontianak dan Kalbar pada umumnya. Dengan perkiraan semua akan terwujud dalam waktu dua hingga dua setengah tahun.
Dalam kesempatan itu, Sutarmidji mengimbau, agar semua pihak mau mendukung secara penuh.
"Saya minta para pedagang yang ada di sana (Jalan Sultan Hamid II) siap-siap pindah ke Pasar Anggrek karena tahun ini pasar itu selesai dibangun. Masyarakat harus membuat semuanya lancar, jangan ada gangguan-gangguan, saya tidak akan toleransi jika ada," katanya.